Penguatan rupiah terhadap dolar AS Senin ini karena pelaku pasar melihat peluang pemangkasan suku bunga acuan membesar setelah data tingkat pengangguran AS terus naik di akhir pekan kemarin
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin ditutup naik didukung oleh peluang pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) yang membesar.
Pada akhir perdagangan Senin, rupiah meningkat 20 poin atau 0,12 persen menjadi Rp16.258 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.278 per dolar AS.
"Penguatan rupiah terhadap dolar AS Senin ini karena pelaku pasar melihat peluang pemangkasan suku bunga acuan membesar setelah data tingkat pengangguran AS terus naik di akhir pekan kemarin," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Selain data tingkat pengangguran AS yang terus naik, data PMI sektor jasa juga di luar dugaan masuk ke area kontraksi.
Ariston menuturkan indeks dolar AS terlihat menurun ke bawah area 105, pagi ini di sekitar 104,92 dan sore ini lebih turun lagi di kisaran 104,86.
Tapi di sisi lain, sikap pasar masih tergantung oleh dinamika data AS yang akan dirilis ke depannya seperti pekan ini yang akan menghadirkan dengar pendapat antara Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell dengan Kongres tentang kebijakan moneter dan data inflasi konsumen AS Juni 2024.
Ia mengatakan pernyataan atau data yang mendukung penurunan inflasi bisa terus menekan dolar AS dan sebaliknya.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin menguat ke level Rp16.265 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.312 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah berpotensi menguat di tengah tingkat pengangguran AS yang naik
Baca juga: Rupiah Senin pagi melemah tipis 2 poin menjadi Rp16.280 per dolar AS
Baca juga: Rupiah Jumat naik di tengah pasar tunggu rilis data tenaga kerja AS
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024