Palu (ANTARA News) - Sejumlah polisi remaja di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat malam, mengamuk dan melakukan pemukulan secara membabi-buta, mengakibatkan sejumlah warga setempat cedera sehingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Selain itu, beberapa rumah warga di sekitar lokasi kejadian (perempatan Jln Tombolotutu dan Jln Sukarno-Hatta di Kelurahan Talise, Palu Timur), mengalami kerusakan ringan akibat ditendang paksa beberapa oknum polisi saat memburu orang yang dicari. Informasi dihimpun ANTARA News, Jumat malam, menyebutkan insiden yang mulai berlangsung pukul 20:30 Wita itu bermula ketika seorang oknum polisi remaja yang mengendarai sepeda motor dari arah barat menuju timur tiba-tiba berhenti di depan sebuah rumah penduduk di Jln Tombolotutu Atas dan mendekati seorang pemuda setempat. "Saat itu terjadi pertengkaran mulut antarkeduanya, namun tak berapa lama kemudian berlanjut ke perkelahian," kata seorang saksi mata. Pemuda yang belum diketahui identitasnya dan belakangan menjadi korban pemukulan ini selanjutnya lari ke Poskamling di sudut perempatan Jln Tombolotutu-Jln Sukarno-Hatta. Saksi mata lain mengatakan, saat itu tiba-tiba terdengar teriakan "maling" berulangkali, sehingga warga setempat ramai-ramai berdatangan ke lokasi kejadian. Oknum polisi remaja yang merasa terkepung ini segera mengeluarkan telepon genggam dari saku celananya dan mengontak seseorang. Tak berapa lama, sedikitnya tujuh polisi remaja dari Kompleks Asrama Perintis Poboya, Palu Timur, sudah tiba di TKP dan langsung mengamuk dengan melakukan pemukulan terhadap sejumlah warga. Dalam peristiwa itu, dua pemuda setempat dan salah satunya diketahui bernama Erwin dilaporkan mengalami luka di bagian kepala sehingga segera dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan. Para oknum polisi ini juga sempat mengejar sejumlah orang yang lari menyelamatkan diri ke rumah-rumah penduduk disertai membuang letusan senjata api ke udara berulang kali.Kepada seorang perwira polisi dari Polresta Palu di lokasi kejadian, Mahfud yang menjadi Ketua RT setempat meminta agar warganya tidak "dikorbankan" dalam proses pemeriksaan kasus ini. Beberapa warga setempat dan sejumlah oknum petugas telah diangkut ke Mapolresta Palu untuk dimintai keterangan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006