Pertumbuhan awan cb yang biasanya terlihat gelap ini merupakan tanda-tanda terjadinya hujan disertai angin kencang diikuti sambaran petir
Palangka Raya (ANTARA) -
"Hujan lebat itu juga berpotensi disertai petir atau kilat dan angin kencang," kata Lian di Palangka Raya, Senin.
Baca juga: BMKG lakukan survei kerusakan akibat gempa bermagnitudo 4,4 di Batang
Dia menerangkan, sebagian wilayah di Kalteng yang berpotensi terjadi hujan lebat itu adalah Kabupaten Gunung Mas, Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas, Pulang Pisau dan Kota Palangka Raya.
Pihaknya pun mengingatkan warga di delapan daerah di Kalteng agar mewaspadai dampak bencana yang ditimbulkan dari hujan lebat disertai angin kencang dan petir tersebut.
Dampak tersebut antara lain genangan air, banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang akibat terjadinya hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang.
Biasanya, menurut dia, sebelum terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir ini terlihat atau muncul pertumbuhan awan konvektif atau awan Cumulonimbus (cb).
"Pertumbuhan awan cb yang biasanya terlihat gelap ini merupakan tanda-tanda terjadinya hujan disertai angin kencang diikuti sambaran petir," katanya.
Baca juga: BMKG: Waspada potensi hujan di Tangerang pada Senin sore dan malam
Dia meminta warga saat melihat fenomena tersebut agar waspada dan segera mencari tempat berteduh namun tidak di bawah pohon. Sebab, saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir, masyarakat diminta segera mencari tempat berlindung yang aman seperti di dalam rumah atau gedung.
"Jauhi papan reklame atau baliho, pohon besar dan tidak berada di lapangan atau tempat terbuka untuk menghindari sambaran petir," kata Lian.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat setempat agar mewaspadai potensi hujan lokal intensitas sedang hingga lebat dengan durasi singkat yang dapat disertai petir kilat dan angin kencang ataupun angin puting beliung.
BMKG secara berkala juga selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait lain untuk menggambarkan potensi dan perkembangan cuaca terbaru. Tujuannya agar seluruh pihak melakukan antisipasi bencana akibat perubahan cuaca.
Untuk dapat memperbaharui informasi perkembangan cuaca, masyarakat dapat mengakses layanan yang diberikan BMKG melalui laman resmi BMKG, aplikasi BMKG dan berbagai media sosial BMKG.
Baca juga: BMKG prakirakan mayoritas kota besar diguyur hujan hari ini
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024