Nanjing, China (ANTARA News) - Sebuah penelitian yang dilakukan para ilmuwan China dan Amerika menemukan letusan gunung berapi pada era Cretaceous mungkin menyebabkan kematian massal dinosaurus di timur laut China.
Profesor dari Sekolah Ilmu Bumi dan Rekayasa di Universitas Nanjing, Jiang Baoyu, mengatakan fosil yang terawat baik dari daerah itu menunjukkan dinosaurus telah mati lebih dari 120 juta tahun lalu oleh aliran abu vulkanik dengan suhu sekitar 200 sampai 300 derajat Celcius.
Aliran itu cukup panas untuk membunuh langsung para hewan tapi tidak cukup untuk melelehkannya sehingga meninggalkan fosil yang tertutup abu lalu tenggelam dalam danau, kata Jiang seperti dilansir kantor berita Xinhua.
Bentuk fosil ini mirip dengan sisa-sisa ditemukan dari kota Romawi Pompeii, yang terkubur akibat letusan Gunung Vesuvius.
Fosil ditemukan di Jehol Biota yang terletak di timur laut Cina, yang meliputi bagian utara Hebei, bagian timur Liaoning dan tenggara Mongolia yang dikenal dengan keragaman fosil tumbuhan dan hewan.
Jiang, bersama-sama dengan empat ilmuwan dari Universitas Nanjing, American Museum of Natural History dan Los Alamos National Laboratory, memulai penelitian pada tahun 2011 dan menerbitkan temuan mereka dalam jurnal ilmiah "Nature Communications" pada 4 Februari.
"Temuan kami memberikan pola untuk menjelaskan kematian massal di wilayah tersebut saat itu. Tapi ini tidak bisa menjelaskan penyebab kepunahan dinosaurus. Penyebab kepunahan mereka jauh lebih kompleks," katanya.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014