Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan menargetkan jalur ganda kereta api lintas selatan Jawa sudah bisa beroperasi 2017 dan diharapkan bersamaan dengan pengoperasian jalur ganda KA di jalur pantura.
"Kami tentunya berharap pembangunan jalur ganda KA di selatan Jawa ini sama cepatnya dengan perampungan di pantura, sehingga dua jalur ini dapat dioperasikan secara bersamaan pada tahun 2017," kata Plt Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Leon Muhammad dalam rilis Pusat Komunikasi Publik Kemenhub yang diterima di Jakarta, Rabu.
Leon memaparkan, untuk jalur ganda lintas utara Jawa, pemerintah menargetkan akhir Maret 2014 secara keseluruhan dari Jakarta-Cirebon-Semarang-Bojonegoro-Surabaya beroperasi penuh.
Ia juga mengemukakan, jalur ganda tersebut bila beroperasi akan meningkatkan kapasitas penumpang dan barang serta mempercepat perpindahan penumpang dan barang.
Selain itu, ujar dia, jalur ganda lintas utara dan selatan Jawa memberikan "multiplier effect" (efek berganda), khususnya di tingkat sosial, budaya dan ekonomi.
"Dampak positif lain kehadiran jalur ganda adalah mengatasi kepadatan lalu lintas di jalan raya yang juga dapat menekan percepatan kerusakan jalan," ucapnya.
Leon juga menyebutkan bahwa operasionalisasi jalur ganda mendukung sektor industri yang berkembang di daerah-daerah dan secara nasional meningkatkan sektor ekonomi masyarakat yang dilintasi jalur ganda.
Menurut dia, jalur ganda di selatan Jawa khusunya lintas Kroya-Kutoarjo-Yogjakarta sepanjang 76 kilometer nantinya akan mampu meningkatkan kapasitas lintas dari 81 perjalanan kereta/hari saat ini menjadi 189 perjalanan kereta/hari pada tahun 2017.
Pemerintah mendahulukan jalur ganda untuk Kroya-Kutoarjo, karena rute Kroya-Purwokerto medannya sangat berat yaitu harus membuat sebuah terowongan di perbukitan sepanjang 650 meter yang akan memakan biaya besar dan waktu lama.
Sementara untuk lintas selatan Jawa yang sudah beroperasi jalur ganda secara parsial yaitu Prupuk-Purwokerto dan Kutoarjo-Yogyakarta-Solo.
Sedangkan yang masih jalur tunggal Cirebon-Larangan, Purwokerto-Kroya-Kutoarjo, dan Solo-Madiun-Surabaya.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014