Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan memangkas puluhan ribu pohon untuk mengantisipasi tumbang dan kecelakaan di wilayah tersebut.
 
"Kami melakukan pemangkasan sebanyak 10.520 pohon," kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Selatan Elly Sugestianingsih saat dihubungi di Jakarta, Senin.
 
Elly menuturkan total pemangkasan pohon itu berasal dari data Januari hingga Juni 2024. Angka itu naik dari bulan sebelumnya yang mencapai 1.935 pohon pada Mei 2024.

Baca juga: Pohon tumbang di Jaksel ada di 10 lokasi
 
Adapun rincian pohon yang telah dipangkas, yakni Januari sebanyak 1.669 pohon, Februari (1.633), Maret (1.581), April (1.681),  Mei (1.935) dan Juni mencapai 2.021 pohon.
 
"Pemangkasan ini dilaksanakan di 10 kecamatan yang ada di Jakarta Selatan dan terbanyak di Pancoran," ujarnya.
 
Pemangkasan dilakukan untuk menghindari dahan patah atau pohon tumbang akibat daun terlalu rimbun dan pohon terlalu tinggi.
 
Pemangkasan pohon dinilai merupakan langkah penting untuk mengontrol pertumbuhan pohon yang tidak teratur serta menjaga bentuk dan ukurannya agar tetap terkendali.
 
Suku Dinas (Sudin) Tamhut Jakarta Selatan menyediakan layanan santunan kepada warga yang menjadi korban tertimpa pohon tumbang termasuk kalau kendaraan atau rumah miliknya mengalami kerusakan.

Baca juga: Jaksel pastikan warga yang terdampak pohon tumbang dapat santunan
 
Untuk jumlah santunan, apabila meninggal dunia sebesar Rp25 juta. Sementara apabila cacat, rusak bangunan dan benda bergerak sebesar Rp50 juta.
 
Pengajuan klaim santunan untuk pohon tumbang, memiliki sejumlah syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan. Yakni, tertimpa pohon yang berada di jalan raya ataupun di tempat umum dan pohon-pohon milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
 
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan berkomitmen menjaga keamanan dan kualitas lingkungan serta mengurangi risiko yang mungkin timbul akibat kondisi pohon yang tidak terawat.
 
Diharapkan pemangkasan dan penebangan pohon menjadi langkah penting untuk menjaga keseimbangan antara perkembangan perkotaan dan pelestarian alam.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024