Tingkat pengangguran (AS) naik dari 4 persen ke 4,1 persen
Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin, berpotensi menguat di tengah tingkat pengangguran Amerika Serikat (AS) yang naik.
 
Pada awal perdagangan Senin pagi, rupiah melemah tipis dua poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.280 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.278 per dolar AS.

"Tingkat pengangguran (AS) naik dari 4 persen ke 4,1 persen," kata analis Lukman Leong kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
 
Lebih lanjut, Lukman menuturkan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang kembali melemah setelah data pekerjaan AS Non-Farm Payroll (NFP) yang lebih lemah dari perkiraan.
 
Penambahan pekerjaan pada bulan Juni sebesar 206 ribu yang walau lebih tinggi dari perkiraan 190 ribu, namun ada revisi ke bawah yang besar pada bulan-bulan sebelumnya.
 
Penambahan pekerjaan pada bulan Mei dan April 2024 direvisi turun masing-masing 54 ribu dan 57 ribu pekerjaan.
 
Namun, penguatan akan terbatas mengingat minggu depan investor mengantisipasi beberapa data ekonomi AS yang penting seperti inflasi dan pidato Ketua bank sentral AS atau The Fed Jerome Powell.
 
Ia memperkirakan rupiah akan berkisar Rp16.225 per dolar AS sampai dengan Rp16.325 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca juga: DBS perkirakan rupiah menguat di Q4 jika The Fed turunkan suku bunga
Baca juga: Aprindo sebut pelemahan kurs rupiah pengaruhi produk ritel impor
Baca juga: Pemerintah pastikan harga Pertalite dan Solar tidak naik pada Juli
 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024