Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi XI DPR, Harry A Azis, mengatakan, kasus polemik penamaan KRI Usman Harun yang diprotes oleh Singapura semestinya dijadikan introspeksi bagi kedua negara.

"Momen ini bisa menjadi introspeksi Indonesia dalam memelihara hubungan dengan Singapura yang saling menghormati dan menguntungkan," kata Harry dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut politisi Partai Golkar tersebut, hal tersebut bisa dilakukan Indonesia dengan mendesak Singapura agar memperkenankan penegak hukum Indonesia untuk memiliki akses atas tindak pidana.

Akses itu, ujar dia, khususnya di bidang perpajakan dan keuangan, karena diduga banyak WNI yang bermasalah hukum yang berlindung di di Singapura.

"Selain itu juga meminta Singapura untuk tidak melindungi kriminal yang berlindung di Singapura," katanya.

Ia menyebutkan, momentum kasus KRI Usman Harun juga dapat dimanfaatkan Indonesia untuk lebih maju dalam segala aspek dibandingkan Singapura, termasuk ekonomi.

Harry menjelaskan, banyak aspek yang sebenarnya membuat Indonesia unggul dibanding negara tetangganya tersebut.

"Luas wilayah saja Indonesia jauh lebih unggul. Lalu, dari sumber daya alam, jumlah penduduk, potensi lokasi wisata yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia," ucapnya.

Selain itu, lanjutnya, Indonesia juga jauh lebih unggul dari sisi jumlah kebudayaan dan adat istiadat.

Meski demikian, ujar dia, harus diakui bahwa Singapura justru jauh lebih unggul dari Indonesia pada banyak hal seperti pelayanan kelas atas yang diberikan kepada seluruh masyarakat dari penjuru dunia sejak dari bandara, transportasi dalam kota, hingga hotel dan penginapan serta tempat wisata yang ada di seluruh Singapura.

"Dalam hal ini, Singapura pintar memainkan peran dan wilayahnya yang kecil namun strategis di muka bumi ini. Bahkan, seluruh penerbangan di dunia melakukan transit di Singapura. Termasuk juga, harga minyak dunia pun harus melibatkan peran Singapura,"

Karena itu, ujar Harry momentum tersebut seharusnya memotivasi Indonesia untuk lebih maju dibandingkan dengan Singapura.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014