Kediri (ANTARA News) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla memantau langsung kesiapan menghadapi bencana letusan Gunung Kelud (1.730 mdpl) di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, mengingat saat ini statusnya sudah siaga.

Jusuf Kalla menegaskan persiapan menghadapi bencana penting dilakukan dan jangan sampai bencana terjadi baru melakukan langkah penanganan.

"Kami tidak mau dikatakan terlambat, jadi sebelum terjadi sudah disiapkan," katanya saat menghadiri apel kesiapsiagaan menghadapi bencana letusan Gunung Kelud di "rest area" Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Rabu.

Dalam kunjungan tersebut, ia memantau segala kesiapan, seperti air, tempat penampungan, kamar mandi atau WC, serta makanan.

JK, sebutan akrab Jusuf Kalla juga memantau segala kesiapan perlengkapan yang dibawa oleh PMI, misalnya alat untuk evakuasi, mobil evakuasi, sampai dapur umum.

Ia juga mengingatkan, agar warga mematuhi petunjuk pemerintah misalnya dilarang naik (ke lereng gunung, red), maka harus mematuhi dan tidak naik.

"Jika mengikuti aturan, Insya Allah aman," ucapnya.

Kegiatan apel itu diikuti relawan PMI seluruh Jatim. Kegiatan diawali dengan apel, serta peantauan langsung kesiapan para relawan. JK juga sempat melihat langsung isi dalam museum Gunung Kelud di gedung museum dan teater yang lokasinya berada di "rest area".

JK juga menyerahkan sejumlah bantuan untuk persiapan letusan Gunung Kelud, salah satunya masker. Masker itu akan diberikan pada warga korban terdampak, terutama di tiga daerah, yaitu Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang.

PVMBG telah memutuskan kenaikan status Gunung Kelud dari semula waspada menjadi siaga. Kenaikan itu dipicu terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik di gunung tersebut, terhitung sejak Senin (10/2) pukul 16.00 WIB.

Peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik menunjukkan peningkatan dan didominasi oleh gempa vulkanik dangkal, gempa vulkanik dalam, data suhu air panas di kawah dan pemantauan visual yang memang menunjukkan peningkatan.

Dengan kondisi tersebut, direkomendasikan agar pendaki, wisatawan, dan masyarakat tidak mendekati puncak kawah Gunung Kelud.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014