Setelah kunjungan PM Abe ke kuil di Tokyo yang dipersoalkan pada Desember, peringkat popularitasnya di Korsel turun menjadi 1,0 dari skala 10, menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga Asan Institute di Seoul.
"Peringkatnya sama dengan posisi untuk Kim Jong-Un," kata lembaga tersebut, seperti dilaporkan AFP.
Meskipun demikian, sekitar separuh warga Korsel mengatakan mereka mendukung gagasan untuk pertemuan puncak antara pemimpin Jepang dan Korea Selatan dan hampir 60 persen menghendaki agar Presiden Korsel Park Geun-Hye berperan lebih proaktif untuk meningkatkan hubungan.
Park menampik kemungkinan pertemuan puncak dengan Abe sampai Tokyo menunjukkan pertobatan yang tulus atas "kesalahan masa lalu".
Masa penjajahan oleh Jepang sekitar 1910 hingga 1945 di Semenanjung Korea masih menjadi isu emotif bagi rakyat Korsel, yang merasa pemerintah Jepang gagal meminta maaf secara patut atas kekejaman pada masa lalu.
(M007)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014
