Moskow (ANTARA) - Angkatan bersenjata Jerman akan meninggalkan pangkalan udara mereka di Niger, yang selama ini digunakan sebagai pusat transportasi militer, pada 31 Agustus mendatang.

Keputusan penutupan itu diambil setelah kedua pihak gagal memperpanjang kesepakatan terkait pangkalan tersebut, demikian dilaporkan media Jerman, NTV, pada Sabtu dengan mengutip Kementerian Pertahanan Jerman. Pembicaraan mengalami kegagalan setelah otoritas baru Niger menolak memberikan kekebalan hukum kepada tentara Jerman, lapor NTV berdasarkan dokumen yang disampaikan kementerian tersebut kepada parlemen.

Jerman berharap dapat menarik pasukannya dari negara di Afrika itu pada akhir Agustus 2024.

Militer Jerman telah menggunakan pangkalan itu, yang berada di ibu kota Niger, Niamey, sejak 2013 sebagai pusat pasokan untuk pasukannya di Mali, yang ditempatkan di sana sebagai bagian dari misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Otoritas Niger, yang mengambil alih kekuasaan melalui kudeta pada Juli 2023, sejak saat itu juga telah mengakhiri perjanjian militer dengan Prancis dan Amerika Serikat (AS).

Baik Prancis maupun AS telah menarik pasukannya dari negara tersebut.


Sumber: Sputnik

Baca juga: Jerman serukan solusi diplomatik untuk atasi krisis Niger

Baca juga: AFP akui postingan dubes Jerman diultimatum Niger tak otentik


 

Buntut kudeta, staf Kedubes Prancis diminta tinggalkan Niger

 

Penerjemah: Primayanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024