Memang tidak `fair` jika sodetan dilakukan tanpa dilakukan normalisasi.
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto mengatakan proyek sodetan Ciliwung-Cisadane masih menjadi alternatif untuk mengatasi banjir di Jakarta.
"Sodetan itu (Ciliwung-Cisadane) masih jadi alternatif yang baik, tapi baru akan kami lakukan setelah normalisasi Kali Cisadane sudah selesai," kata Djoko Kirmanto, usai sidang di Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, Rabu.
Menteri PU mengakui bahwa rencana proyek sodetan Ciliwung-Cisadane memang bermasalah karena ada penolakan dari warga Tangerang.
"Memang tidak fair jika sodetan dilakukan tanpa dilakukan normalisasi. Sehingga jika ada tambahan air tidak akan menimbulkan masalah," ucapnya.
Untuk mengatasi banjir Jakarta, masih menurut dia, Kementerian PU saat ini melakukan melanjutkan program normalisasi Sungai Pesangrahan dan Sungai Ciliwung.
Proyek sodetan Ciliwung-Cisadane gagal setelah warga dan pemerintah Tangerang serta Provinsi Banten menolak rencana tersebut.
Wakil Gubernur Banten Rano Karno mengatakan penolakan ini karena ada masalah sedimentasi di Kali Cisadane dan kekuatan Bendung Pasar Baru, Cisadane, atau Pintu Air 10 di Kota Tangerang.
Dia juga membenarkan bahwa Cisadane lebih butuh normalisasi dibanding sodetan.
"Makanya, ayo dong duduk bareng untuk bereskan kisruh ini. Kita bicarakan kepentingan sodetan ini secara teknis yang merujuk realita banjir di sini," tukas Rano.
Provinsi Banten, menurut Rano, siap mendukung rencana sodetan DKI Jakarta, asal tidak merugikan Kabupaten ataupun Kota Tangerang.
"Kalau nantinya malah merugikan, ya buat apa? Jelas kami akan tolak dengan tegas kalau solusi Jakarta menghilangkan banjir adalah dengan memindahkan air ke Tangerang," tandasnya.
(J008)
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014