Jakarta (ANTARA) - Banjir masih merendam sedikitnya empat rukun tetangga (RT) di Jakarta Barat dengan ketinggian air sekitar 30-60 sentimeter (cm) pada Minggu pagi.
"Banjir saat ini masih terjadi di empat RT atau 0,013 persen dari 30.772 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Isnawa mengatakan hujan lebat yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu (6/7) menyebabkan adanya genangan dan kenaikan status pintu air.
Dari empat RT yang terdampak banjir, tiga RT berada di Kelurahan Kedaung Kali Angke dengan ketinggian 30 cm yang disebabkan curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke.
Sementara itu, satu RT lainnya yang masih banjir terletak di Kelurahan Rawa Buaya dengan ketinggian 60 cm dengan penyebab serupa.
Baca juga: Area terendam banjir di DKI bertambah dari lima RT menjadi 48 RT
Kendati demikian, setidaknya 18 RT di Jakarta Utara, Barat, Selatan dan Timur sudah surut dan dapat dilewati oleh pengguna jalan.
Hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu (6/7) menyebabkan kenaikan debit air sungai di sejumlah pintu air.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir (rob) pada 3-9 Juli akibat fenomena fase bulan baru pada 6 Juli 2024.
Fenomena tersebut berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa rob di wilayah pesisir utara Jakarta.
Pintu air Karet menjadi Siaga 3 (Waspada) pada pukul 15.00 WIB, Pos Pantau Angke Hulu menjadi Siaga 3 (Waspada) pada pukul 14.00 WIB, kemudian menjadi Siaga 2 (Siaga) pada pukul 17.00 WIB dan menjadi Siaga 1 (Bahaya) pada pukul 19.00 WIB.
Baca juga: BPBD DKI catat lima RT terdampak banjir pada Sabtu siang
Selain itu, Pos Pantau Sunter Hulu menjadi Siaga 3 (Waspada) pada pukul 15.00 WIB, kemudian menjadi Siaga 2 (Siaga) pada pukul 17.00 WIB, dan Pintu Air Pulo Gadung menjadi Siaga 3 (Waspada) pada Pukul 15.00 WIB.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024