Florida (ANTARA News) - Para astronom menemukan galaksi tua dan jauh yang kaya bintang dan diyakini berasal dari masa ketika alam semesta baru berumur 650 juta tahun, bagian kecil dari usia alam semesta sekarang.
Galaksi yang disebut Abell 2744_Y1 sekitar 30 kali lebih kecil dibandingkan dengan Galaksi Bima Sakti tapi menggerakkan bintang-bintang dengan laju luar biasa.
Jika dikonfirmasi, galaksi yang baru ditemukan itu akan mengembalikan waktu pembentukan galaksi alam semesta dari 100 juta tahun sampai 650 juta tahun setelah ledakan hebat Big Bang sekitar 13,8 miliar tahun lalu.
Kandidat galaksi lain, yang ditemukan tahun 2012, berasal dari masa 500 juta tahun setelah kelahiran alam semesta.
Menurut hasil penelitian yang akan dipublikasikan di jurnal Astronomy and Astrophysics Letters, Abell 2744_Y1 adalah galaksi jauh pertama yang ditemukan dalam proyek teleskop Hubble baru yang menggunakan zoom lensa alami di ruang angkasa.
Ini terjadi ketika obyek dengan gravitasi sangat kuat, seperti sekelompok galaksi, membengkok dan memperbesar cahaya dari obyek-obyek yang jauh, relatif terhadap garis pandang Bumi.
Terkadang, ruang yang melengkung akan membawa fokus ke obyek yang lebih jauh, seperti yang terjadi dengan Abell 2744_Y1.
"Kluster galaksi berlaku seperti tambahan lensa dan bisa mengonversi cermin Teleskop Hubble ke cermin yang setidaknya 10 kali lebih besar," jelas astronom Nicolas Laporte dari Astrophysics Institute of the Canary Islands dalam surel kepada kantor berita Reuters.
Teknik yang disebut "lensa gravitasional" itu sudah digunakan untuk menemukan galaksi-galaksi yang jauh.
Tapi inisiatif yang baru tidak hanya mencakup kemampuan Hubble, melainkan akan menggabungkan gambar-gambarnya dengan hasil pengamatan teleskop saudaranya yang mendeteksi cahaya inframerah dan sinar X.
Dengan keselarasan yang tepat, para astronom berharap lensa-lensa kosmik itu akan mengungkap galaksi-galaksi yang terbentuk pada masa awal sampai 300 juta tahun setelah Big Bang, kata Laporte.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014