Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang berkolaborasi dengan Stasiun Geofisika BMKG Sumatera Barat dan Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) memasang enam unit "smart sensors for disaster" di daerah itu untuk keperluan penelitian.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang Dr. Suaidi Ahadi di Padang, Sabtu, mengatakan "smart sensors for disaster" itu berfungsi untuk merekam getaran gempa dan memberikan peringatan (warning) secara "realtime".

Rekaman dari smart sensors itu dapat dimonitor dari kantor BMKG Sumbar, STMKG dan Pusdalops/Command Center Pemerintah Kota Padang.

"Untuk penelitian ini Stasiun Geofisika BMKG Sumbar bersama STMKG dan Pemerintah Kota Padang memasang enam unit sensor di Kota Padang," ujarnya.

Selain Kota Padang, BMKG juga memasang dua unit di Padang Pariaman dan dua unit di Kepulauan Mentawai. "Total ada 10 smart sensors yang kita pasang di Sumbar," katanya.

Ia berharap sensor yang dipasang itu nantinya akan bermanfaat untuk masyarakat dalam rangka pengurangan risiko bencana.

Kepala Laboratorium Seismologi Teknik STMKG Dr. rer.nat. Muzli, MSc mengatakan, sistem smart sensors dapat mendeteksi kedatangan gelombang P dari kejadian gempa bumi dan memberikan informasi perkiraan waktu tiba gelombang S.

Dari setiap kejadian gempa bumi akan menjalar gelombang P dan S. Tipikal gelombang P memiliki amplitudo kecil dan tidak merusak sedangkan gelombang S sebaliknya memiliki amplitudo besar dan merusak.

Sementara itu, Pj. Wali Kota Padang Andree Algamar menyambut baik penelitian yang akan dilakukan oleh BMKG Sumbar dan STMKG di Kota Padang tersebut.

Menurut dia penelitian itu akan membantu Pemerintah Kota Padang dalam menyiapkan langkah antisipasi sebelum terjadinya bencana.

"Secara geografis Kota Padang memiliki banyak potensi bencana. Demikian juga dengan sejarahnya, kita pernah beberapa kali menghadapi bencana gempa. Hasil penelitian ini nantinya akan kita masukkan dalam program BPBD, dan akan kita gunakan juga untuk kesiapsiagaan masyarakat untuk menghadapi bencana," katanya.

Baca juga: BMKG: Pemasangan EWS harus diiringi penguatan kesadaran masyarakat

Baca juga: BNPB survei pemasangan EWS di daerah terdampak bencana lahar dingin

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024