Pada set penentuan, Bank SumselBabel langsung memimpin 3-0, kemudian melaju 8-5 saat perpindahan posisi lapangan. Bhayangkara perlahan mengejar dan menyamakan skor 8-8, bahkan berbalik unggul 12-10.
Lagi-lagi Bank SumselBabel bangkit dan membalikkan keadaan dengan merebut tiga angka beruntun untuk memimpin 13-12. Juara Proliga 2011 dan 2013 itu akhirnya memastikan kemenangan lewat sentuhan ringan Hachdadi yang mengecoh blok lawan.
"Kami memang terlambat panas dan tidak mengira Bhayangkara tampil bagus karena pada laga sebelumnya merek bermain buruk," kata Pelatih Palembang Bank SumselBabel Iwan Dedi Setiawan usia laga.
Pria yang akrab disapa Giso ini juga mengatakan servis tajam dan blok yang selalu menjadi andalan timnya tidak bisa maksimal pada set pertama dan kedua. "Anak-anak baru bangkit pada set ketiga," tambahnya.
Baca juga: Bank SumselBabel bekuk LavAni dalam laga lima set
Baca juga: LavAni hajar Bhayangkara Presisi 3-0 pada final four Proliga
Pemain Bank SumselBabel Tedi Oka Saputra menambahkan sempat ada sedikit kesalahan dan miskomunikasi dilakukan timnya pada set kelima, tetapi hal itu bisa cepat diatasi.
"Kami melakukan kesalahan sendiri dan beruntung setelah itu bisa kembali fokus," ujar pemain binaan Surabaya Samator itu.
Sementara itu, Asisten Pelatih Jakarta Bhayangkara Presisi Ayip Rizal mengatakan penampilan timnya menurun drastis setelah bisa mengamankan dua set awal.
"Set ketiga itu krusial karena kalau bisa mengambil, kita menang 3-0. Tetapi kalau set ketiga kalah, hasilnya bisa berubah walaupun kita sudah unggul dua set," kata mantan pemain timnas itu.
Ayip mengakui dua kekalahan pada final four putaran pertama ini membuat langkah timnya menuju grand final menjadi sangat berat. “Ya empat laga sisa harus menang,” katanya singkat.
Baca juga: Perebutan tiket grand final Proliga 2024 dimulai di Surabaya
Baca juga: LavAni juarai putaran kedua Proliga 2024 usai atasi Garuda Jaya
Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024