sangat penting untuk tidak melompat ke kesimpulan."

New York (ANTARA News/AFP) - Nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada Selasa waktu setempat (Rabu WIB) didorong oleh janji ketua bank sentral negeri itu (the Federal Reserve/Fed) yang baru, Janet Yellen, di Kongres untuk melanjutkan kebijakan dan penawaran Partai Republik untuk menaikkan plafon utang AS.

Ke dua hal itu menenangkan kekhawatiran pasar bahwa kenaikan pertumbuhan AS bisa tergelincir secara tidak terduga akibat pergeseran kebijakan Fed, dan penolakan Kongres AS untuk meningkatkan plafon utang yang bisa memaksa negara default di tengah komitmen keuangan pada akhir bulan ini.

Dolar AS menguat setelah Yellen dalam komentar pertamanya mengenai kebijakan moneter pasca-bertugas di Fed pada awal Februari ini bahwa pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut pada 2014, dan inflasi tetap terkendali, namun pasar pekerjaan tetap mengkhawatirkan.

Namun, dolar AS akhirnya berada lebih tinggi pada pukul 22.00 GMT saat euro berada di posisi 1,3638 dolar AS dibandingkan dengan 1,3642 dolar AS pada penutupan pasar antar-bank Senin (11/2).

Mata uang Eropa Bersatu (Euro) naik ke 1,3683 dolar AS sebelum Yellen mulai membahas kebijakan di Komite Jasa Keuangan Kongres.

Dolar AS naik ke 102,64 yen dari 102,18, tetapi jatuh terhadap pounsterling Inggris ke posisi 1,6451 dolar AS dari 1,6401 dolar AS.

Yellen mengatakan, para pembuat kebijakan Fed masih nyaman dengan perkiraan pertumbuhan mereka yang moderat tahun ini dan tahun mendatang, meskipun angka penciptaan lapangan kerja yang buruk dalam dua bulan terakhir.

Saat ditanya pers, apakah data pekerjaan baru akan memperlambat perampingan dari program stimulus pembelian obligasi yang sekarang senilai 65 miliar dolar AS per bulan, Yellen menyatakan, hal itu "sangat penting untuk tidak melompat ke kesimpulan."

Ia mengatakan, mungkin pada akhirnya membuktikan bahwa badai musim dingin yang parah telah memperkecil perekrutan.

"Sangat penting bagi kita untuk mengambil waktu kita untuk menilai apa signifikansi ini," katanya menambahkan.
(Uu.S004)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014