Kerja sama tersebut penting merespons terus meningkatnya permintaan terhadap calon pekerja migran Indonesia pada sektor formal dan non formal di beberapa negara sahabat beberapa tahun terakhir
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menjalin kesepakatan kerja sama dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) DI Yogyakarta Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk menyiapkan peningkatan kompetensi calon pekerja migran Indonesia.

Penandatanganan nota kerja sama Kemnaker yang dilakukan melalui Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Surakarta dengan BP3MI DI Yogyakarta Jawa Tengah dan Jawa Timur itu dilaksanakan di gedung BPVP Surakarta Jawa Tengah, Jumat (5/7).

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor dalam keterangannya di Jakarta Sabtu, mengatakan bahwa kerja sama tersebut penting merespons terus meningkatnya permintaan terhadap calon pekerja migran Indonesia pada sektor formal dan non formal di beberapa negara sahabat beberapa tahun terakhir.

Permintaan itu datang baik dengan skema government to government (G to G), government to private (G to P), dan skema specified skilled workers (SSW) atau pekerja berketerampilan khusus.

Menurut dia, semakin berkurangnya tenaga kerja produktif di negara-negara tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya permintaan calon pekerja migran Indonesia.

Kemnaker berharap kerja sama tersebut bisa berbuah positif melancarkan segenap upaya untuk menyiapkan para calon tenaga kerja Indonesia, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam durasi yang singkat ini, dan terhindar dari tindakan melawan hukum baik sebagai korban maupun pelaku.

Undang-undang Nomor: 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia mengamanatkan perlu adanya peningkatan kualitas calon pekerja migran melalui pendidikan dan pelatihan sebelum mereka bekerja di luar negeri.

Dalam implementasinya program pendidikan dan pelatihan kerja juga dapat diselenggarakan oleh lembaga pendidikan maupun lembaga pelatihan kerja milik pemerintah atau swasta yang telah terakreditasi.

Sebagai contoh BP3MI DI Yogyakarta bersama LPK swasta beberapa hari lalu berhasil memfasilitasi pelatihan bahasa dan prosedur penempatan pekerja migran bagi 16 orang peminat kerja dengan skema G to G ke Korea Selatan.

Afriansyah mengatakan, dengan demikian dapat diketahui bahwa pelatihan tersebut menjadi kegiatan terpenting dalam pelindungan pekerja migran maka diharapkan seluruh rangkaian pelaksanaan pelatihan kerja dimanfaatkan dengan baik.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024