Jakarta (ANTARA) -
Dunia kembali memperingati Hari Koperasi Internasional setiap tanggal 6 Juli untuk merayakan sekaligus mengingat gerakan koperasi di berbagai belahan negara dalam membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik.
 
 
 
Melansir dari laman Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN), catatan paling awal mengenai gerakan koperasi berasal dari Skotlandia pada tanggal 14 Maret 1761. Pada tahun 1844, sekelompok 28 pengrajin yang bekerja di pabrik kapas di utara Inggris mendirikan bisnis koperasi modern pertama. Mereka dianggap sebagai prototipe koperasi modern dan pendiri gerakan koperasi.
 
 
 
Adapun model koperasi yang dirumuskan secara independen dikembangkan di Jerman oleh Friedrich Wilhelm Raiffeisen dan Franz Hermann Schultz-Delitsch. Raiffeisen dan Schultz-Delitsch awalnya membentuk koperasi kredit pada tahun 1862. Sejak saat itu, model tersebut telah berkembang ke sektor-sektor lain dan mengilhami pertumbuhan koperasi keuangan di seluruh dunia.
 
 
 
Pada tahun ini, koperasi di seluruh dunia merayakan Hari Koperasi Internasional dengan tema "Koperasi Membangun Masa Depan yang Lebih Baik untuk Semua". Koperasi akan memiliki kesempatan untuk menunjukkan kontribusi mereka saat ini dan di masa lalu dalam membangun masa depan yang berkelanjutan, serta mempercepat upaya untuk menerapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) pada tahun 2030.
 
 
 
Tema itu sejalan dengan tujuan KTT PBB mendatang yang bertema "Solusi multilateral untuk masa depan yang lebih baik".
 
 
 
Guna memperingati Hari Koperasi Internasional 2024, koperasi dapat menunjukkan standar tinggi mereka untuk pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, serta berperan sebagai pengelola untuk melindungi lingkungan dan melawan perubahan iklim.
 
 
 
Melalui tata kelola yang demokratis dan kepemilikan bersama, koperasi menjadi contoh bagi perdamaian dan stabilitas, menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang dengan persyaratan yang setara, dan menumbuhkan pemahaman dan rasa hormat.
 
 
 
Hal ini dikarenakan koperasi telah diakui sebagai asosiasi dan badan usaha yang melaluinya warga negara dapat secara efektif meningkatkan kehidupan mereka sekaligus berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi, sosial, budaya, dan politik masyarakat dan negara mereka. Gerakan koperasi juga telah diakui sebagai pemangku kepentingan yang berbeda dan utama dalam urusan nasional dan internasional.
 
 
 
Model keanggotaan terbuka koperasi menyediakan akses terhadap penciptaan kekayaan dan pengentasan kemiskinan. Hal ini merupakan hasil dari prinsip koperasi tentang partisipasi ekonomi anggota, yakni anggota memberikan kontribusi yang adil dan mengendalikan modal koperasi secara demokratis.
 
 
 
Bahkan, koperasi juga mendorong kesetaraan eksternal. Karena berbasis masyarakat, koperasi berkomitmen terhadap pembangunan berkelanjutan para anggotanya, baik dalam aspek lingkungan, sosial, maupun ekonomi.
 
 
 
Komitmen itu dapat dilihat dari dukungan mereka terhadap kegiatan masyarakat, pengadaan pasokan lokal untuk memberi manfaat bagi ekonomi lokal, dan dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat mereka.
 
 
 
 

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024