Jenewa (ANTARA News) - Pihak berwenang Suriah menahan dan memeriksa lebih dari 300 laki-laki dalam kisaran usia tempur, yang meninggalkan kawasan oposisi, yang dikepung pasukan pemerintah di kota tua Homs selama gencatan senjata, kata badan pengungsi PBB pada Selasa.
"Jeda Kemanusiaan", yang ditengahi PBB, diperpanjang hingga Rabu untuk pengiriman bantuan ke daerah tersebut dan membantu warga meninggalkan seperempat kawasan kota tua Homs, yang dikepung pasukan Presiden Bashar al-Assad lebih dari satu setengah tahun, lapor Reuters.
PBB mengatakan 1.132 orang, banyak dari mereka dalam kondisi lelah dan sakit-sakitan, telah dievakuasi dalam empat hari terakhir berdasarkan kesepakatan yang awalnya ditetapkan hanya berlaku untuk perempuan, anak-anak dan pria di atas usia 55 tahun. Mereka akan diizinkan melakukan perjalanan dengan aman.
Tetapi pada Minggu, Gubernur Homs mengatakan siapa pun bisa meninggalkan kota itu, meskipun laki-laki berusia antara 15 dan 55 tahun akan diperiksa dan harus melalui "proses peradilan", yang dapat mencakup amnesti. Melissa Fleming, juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), mengatakan pihak berwenang Suriah memeriksa 336 orang di provinsi Homs, 41 di antaranya telah dibebaskan dan sedang menuju ke suatu daerah tempat sebagian besar warga telah diungsikan.
"UNHCR memantau mereka. Mereka semua berada di sekolah. Ini adalah sekolah yang telah ditinggalkan dan kini digunakan sebagai tempat penampungan kolektif," katanya.
"Kami sedang memantau situasi tersebut. Kami pasti menghitung jumlah yang ada di sana dan siapa yang ada di sana," katanya, "Kami mencari informasi tentang siapa mereka dan kemana mereka akan pergi sehingga kita bisa menindaklanjuti dengan paket bantuan."
Penggiat oposisi telah menyatakan keprihatinan bahwa beberapa pengungsi Homs, terutama laki-laki, bisa menghadapi bahaya seperti yang dihadapi oleh warga yang mengungsi dari kota terkepung yang dikuasai oleh kelompok Mouadamiya, di dekat ibukota Damaskus, pada bulan Oktober.
Puluhan orang ditahan, banyak di antaranya masih belum dibebaskan. Konflik Suriah yang telah berlangsung selama hampir tiga tahun itu telah menewaskan lebih dari 130 ribu orang dan memaksa enam juta orang untuk meninggalkan rumah mereka. Banyak yang hidup dalam keadaan putus asa dengan meningkatnya kasus kelaparan.
Gencatan senjata Kota Tua Homs telah menjadi hasil nyata pertama dari perundingan damai "Jenewa 2", yang memasuki putaran kedua pekan ini.
PBB memperkirakan bahwa 2.500 warga sipil berada di dalam Kota Tua Homs - sebagian dari lebih dari seperempat juta warga Suriah disebutkan hidup terkepung. Pasukan Bashar telah sering menggunakan pengepungan untuk melumpuhkan kawasan yang dikuasai oposisi. Pihak oposisi kadang-kadang melakukan hal yang sama.
Beberapa daerah oposisi, terutama yang terletak di pinggiran kota sekitar Damaskus, mengalami kondisi pengepungan yang sangat mengerikan, dengan laporan meningkatnya penyakit dan kematian akibat kekurangan gizi.
Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014