Jakarta (ANTARA) - Inggris dipaksa mengubah pola bermain kala menghadapi Swiss yang tengah percaya diri tinggi ketika kedua tim bertemu dalam perempat final Euro 2024 di Dusseldorf Arena, Jerman bagian barat, Sabtu malam pukul 23.00 WIB nanti.

Lolos ke perempat final berkat dua gol setelah waktu normal 90 menit habis yang dibuat Jude Bellingham dan Harry Kane, Three Lions tetap disorot karena barisan serang yang tumpul.

Tapi kali ini, pelatih Gareth Southgate tidak akan sekeras kepala seperti biasanya.

Dia mesti menemukan formula untuk menajamkan lagi para operator departemen serangannya setajam kala mereka bersama klub-klubnya.

Three Lions perlu tajam di depan tapi juga perlu kuat di belakang, mengingat Swiss adalah lawan yang jauh lebih kuat dibandingkan lawan-lawannya terdahulu.

Inggris punya alasan untuk ekstra waspada terhadap Swiss yang membunuh raksasa dan juara bertahan Italia, dengan dua gol tanpa balas.
Selebrasi Ruben Vargas (tengah) setelah mencetak gol kedua untuk Timnas Swiss ke gawang Italia dalam pertandingan babak 16 besar Piala Eropa 2024 di Stadion Olimpiade Berlin pada Sabtu (29/7/2024) . ANTARA/Dok-UEFA/pri.

Tim asuhan Murat Yakin menyingkirkan Azzurri dengan hampir unggul dalam segala hal, mulai akurasi umpan, efektivitas tekel di daerah pertahanan, dan penciptaan peluang.

Swiss kuat dalam bertahan tapi menyengat kala menyerang. Mereka juga tim yang solid yang bermain dalam kerja tim yang kuat.

Bandingkan performa mereka dalam empat laga terdahulu, dengan Inggris pada periode yang sama.

Jika Inggris mencetak empat gol, maka Swiss memasukkan tujuh gol. Swiss juga lebih superior dalam menciptakan peluang, dengan 46 peluang yang 18 di antaranya tepat sasaran, sedangkan Inggris membuat 12 peluang on target dari total 44 peluang.

Ini salah satu alasan Three Lions tak boleh menyepelekan lini depan Swiss, bahkan media menyiratkan Southgate bakal mengambil langkah drastis dengan memasang tiga bek tengah.

Baca juga: Swiss ke perempat final setelah singkirkan juara bertahan Italia 2-0
Baca juga: Southgate sebut timnya lebih berkembang meski ditahan imbang Slovenia

Selanjutnya: 43 tahun tak terkalahkan

Copyright © ANTARA 2024