Kediri (ANTARA News) - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menggalang kekuatan di parlemen untuk menggunakan hak interpelasi mengenai kebijakan pemerintah terkait rencana impor beras sebanyak 210 ribu ton. "Fraksi kami di DPR akan menggalang kekuatan kepada fraksi-fraksi lain untuk menggunakan hak interpelasinya terkait impor beras," kata Sekjen DPP PDIP Pramono Anung di Kediri, Jawa Timur, Jumat. Menurut dia, kebijakan mengimpor beras yang akan dilakukan pemerintah dalam waktu dekat ini sangat tidak beralasan karena persediaan beras saat ini masih mencukupi kebutuhan nasional. Di beberapa daerah, ungkap Anung, masih tersimpan stok beras yang melimpah hingga pertengahan tahun 2007 mendatang sehingga tidak ada alasan untuk membuka kran impor beras. "Kami akan terus berjuang agar impor beras ini jangan sampai dilakukan," ujarnya saat ditemui wartawan sedang menunggui orang tuanya yang tengah dirawat di sebuah rumah sakit swasta di Kota Kediri itu. Dalam kesempatan itu, dia juga menegaskan partainya akan tetap konsisten sebagai partai yang beroposisi terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla itu. "Kami akan tetap beroposisi dengan pemerintah, karena sampai sekarang pemerintah belum bisa membawa perbaikan di segala bidang," kata Anung yang dikenal dekat mantan presiden Megawati Sukarnoputri itu. Ia mengaku mendapat tawaran duduk di kursi kabinet pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla, namun ditolak sebagai wujud sikap konsistensinya beroposisi degan pemerintah sekarang. Saat ini PDIP berkonsentrasi penuh pada pilkada di sejumlah daerah di Tanah Air sebagai salah satu agenda utama untuk meraih kesuksesan dalam perolehan suara Pemilu 2009. Partai dengan lambang banteng gemuk dalam lingkaran itu kini sudah membentuk Badan Pemenangan (BP) Pemilu 2009 yang diketuai Tjahjo Kumolo dan rencananya akan dilantik Ketua Umum DPP PDIP Megawati Sukarnoputri pada 14 September mendatang.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006