Dengan hasil ini, berarti empat tim yang bersaing memperebutkan tiket grand final sama-sama pernah meraih kemenangan dan merasakan kekalahan.
Sebelum mengalahkan Pertamina Enduro, Popsivo ditumbangkan Jakarta Electric PLN. Sementara Pertamina Enduro pada laga sehari sebelumnya menang atas Jakarta BIN.
Adapun Jakarta BIN bangkit menundukkan Jakarta Electric PLN pada partai kedua hari ini.
"Anak-anak kehilangan fokus pada set ketiga, padahal sudah unggul tujuh angka," kata Pelatih Jakarta Pertamina Enduro Eko Waluyo usai pertandingan.
Pada set ketiga, Pertamina Enduro sempat memimpin 8-2 hingga berlanjut 12-5. Namun, Popsivo secara perlahan bisa mengejar dan menyamakan skor 12-12 setelah pelatih meminta time out.
Baca juga: Jakarta BIN bangkit kalahkan Electric PLN 3-0
Permainan menjadi ketat dan Popsivo menemukan momentum untuk berbalik unggul 16-15 saat technical time out kedua. Setelah itu, Popsivo terus memimpin dalam perolehan angka dan memenangi set ketiga dengan skor 25-21.
Kemenangan pada set ketiga meningkatkan mental pemain Popsivo dan kembali bermain apik pada set keempat. Sebaliknya, anak-anak Pertamina Enduro tampak tertekan dan banyak melakukan kesalahan sendiri.
"Kalau set ketiga tadi kalah, mungkin hasilnya bisa lain. Beruntung para pemain tetap tenang dan bisa mengejar ketinggalan angka," kata Asisten Pelatih Jakarta Popsivo Polwan Lardi.
Jakarta Popsivo yang membawa beban harus menang saat menghadapi Pertamina Enduro, mendapat perlawanan sengit pada set pertama yang akhirnya bisa mereka ambil dengan skor 33-31.
Pada set kedua, Pertamina Enduro berbalik menekan ketika lawannya banyak melakukan kesalahan sendiri. Pertamina Enduro menang 25-17.
Tim putri Jakarta Pertamina Enduro akan kembali memainkan laga terakhir putaran pertama final four melawan Jakarta Electric PLN, Sabtu (6/7). Sedangkan Popsivo baru bertanding lagi pada hari terakhir Minggu (7/7) menghadapi Jakarta BIN.
Baca juga: Electric PLN tampil mengejutkan saat tumbangkan Popsivo 3-1
Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024