Sikap Republik Islam Iran mengenai terorisme telah dikenal, dan AS yang secara terbuka mendukung kelompok-kelompok teroris di kawasan itu, tidak dalam posisi menuduh Iran. Kami mengecam keras tuduhan-tuduhan ini.
Teheran (ANTARA News) - Teheran memanggil duta besar Swiss, yang mewakili kepentingan-kepentingan Washington di Iran, untuk menyampaikan protes mengenai tindakan-tindakan terbaru AS terhadap individu-individu dan perusahaan-perusahaan karena melanggar sanksi-sanksi terhadap negara itu.
Departemen Keuangan AS pekan lalu mengatakan pihaknya telah menargetkan masuk daftar hitam karena "mendukung program nuklir Iran dan mendukung aktif terorisme," walaupun pihaknya melonggarkan sejumlah sanksi sebagai bagian dari satu perjanjian sementara menyangkut kegiatan-kegiatan nuklir Teheran.
Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Iran, yang memanggil duta besar Swiss itu Senin petang, mengecam keras AS menyangkut tindakan-tindakan itu.
"Sikap Republik Islam Iran mengenai terorisme telah dikenal, dan AS yang secara terbuka mendukung kelompok-kelompok teroris di kawasan itu, tidak dalam posisi menuduh Iran. Kami mengecam keras tuduhan-tuduhan ini," tambah pejabat itu.
Para individu dan perusahaan-perusahaan yang jadi sasaran Departemen Keuangan AS adalah yang beroperasi di Turki, Spanyol, Jerman,Georgia, Afghanistan, Iran,Uni Emirat Arab dan Liechtenstein.
David Cohen,wakil menteri keuangan urusan terorisme dan intelijen keuangan, mengatakan AS akan melaksanakan pengurangan sementara beberapa sanksi terhadap Iran sesuai dengan perjanjian nuklir itu, tetapi "mayoritas sanksi-sanksi itu tetap berlaku".
Pembekuan sanksi-sanksi pada asset-asset AS dari orang atau kelompok yang jadi target dan melarang transaksi dengan pada warga AS,
Di antara perusahaan-perusahaan yang jadi target dalam perusahaan Spanyol Advance Electrical dan DF Deutsche Forfait Aktiengesellschaft Jerman, karena dituduh membantu kegiatan proliferasi nuklir dan senjata Iran.
Daftar itu termasuk sejumlah individu yang dituduh bekerja sama melakukan serangan-serangan di Afghanistan.
Berdasarkan perjanjian sementara yang dicapai di Jenewa pada November, Iran setuju membekukan bagian-bagian dari program nuklirnya dengan imbalan pengurangan sanksi-sanksi sementara pihaknya merundingkan satu perjanjian luas.
AS juga setuju menahan diri untuk tidak memberlakukan sanksi-sanksi baru kepada Iran.
Negara-negara Barat telah lama mencurigai Iran berusaha secara teselubung untuk memiliki kemampuan senjata nuklir bersama dengan program sipilnya. Tuduhan-tuduhan itu dibantah Teheran.
(H-RN)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014