Banjarmasin (ANTARA) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) terus memperkuat jejaring internasional menuju 1.500 ranking dunia agar bisa masuk kategori world class university (WCU) atau universitas kelas dunia.

"Saat ini posisi ULM masih berada di 2.100 ranking dunia, sedangkan syarat masuk WCU minimal di posisi 1.500," kata Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat.

Dia mengungkapkan kerja sama dengan perguruan tinggi terkemuka di sejumlah negara telah dijalin dan makin ditingkatkan kuantitasnya.

Kemudian publikasi ilmiah di jurnal internasional oleh para dosen juga terus didorong peningkatannya.

Termasuk produktivitas hasil-hasil penelitian, pengabdian masyarakat, IPR (Hak Cipta), buku, dan network sesuai pemeringkatan dari Science dan Technology Index (SINTA) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Rektor menyebut target paling dekat yang kini dikejar ULM menjadi Pusat Unggulan Lahan Basah di wilayah Asia Pasifik pada akhir tahun 2027.

Langkahnya berupa program revitalisasi perguruan tinggi, dimana ULM menjalin kolaborasi riset internasional dengan perguruan tinggi luar negeri, termasuk kampus-kampus terkemuka di peringkat terbaik nasional.

Dia pun optimis segala upaya itu bisa mewujudkan ULM masuk kategori universitas kelas dunia dalam waktu yang tidak lama lagi.

Apalagi ULM secara dua tahun berturut-turut masuk dalam 47 kampus terbaik se-Indonesia berdasarkan klasterisasi perguruan tinggi tahun 2024 yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan mempertahankan posisi di klaster mandiri.

Kemudian sokongan 119 guru besar, sembilan program doktor (S3) dan enam program studi terakreditasi internasional yang memberikan garansi bagi 37 ribu mahasiswa untuk mendapatkan daya saing perkuliahan.

Baca juga: ULM bentuk unit pengelola bisnis wujudkan hilirisasi hasil penelitian
Baca juga: ULM kukuhkan 1.055 wisudawan pada wisuda ke-119
Baca juga: ULM buka jalur RPL untuk penerimaan mahasiswa

Pewarta: Firman
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024