Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengembangkan strategi untuk mendirikan Digital Talent Center (DTC) atau Pusat Pengembangan Talenta Digital secara merata di seluruh wilayah Indonesia.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkominfo Hary Budiarto memaparkan proses pembangunan DTC terbagi menjadi tiga lokasi prioritas. Selain itu, Kemenkominfo juga akan memanfaatkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang pengembangan sumber daya manusia yang sudah ada.

"Jadi kita punya UPT di beberapa provinsi seperti di Cikarang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Banjarmasin, Medan, Makassar, Manado kita ada. Sudah ada UPT yang rencananya akan kita ubah tupoksinya menjadi DTC," kata Hary dalam acara diskusi media di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat pada Jumat.

Baca juga: Kemenkominfo ungkap transformasi digital berpeluang cetak pangsa pasar

Baca juga: Menkominfo ajak pemuda manfaatkan program latih keterampilan digital


Adapun pembangunan DTC prioritas pertama akan dilakukan di Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat.

Kemudian, wilayah pembangunan DTC prioritas kedua antara lain Riau, Banten, dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sedangkan provinsi lainnya dikategorikan sebagai wilayah prioritas ketiga.

Hary menjelaskan tingkat kesenjangan antara ketersediaan dan kebutuhan talenta digital serta survei pengukuran Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) pada suatu wilayah menjadi faktor pertimbangan dalam menentukan prioritas daerah-daerah yang akan dibangun DTC.

"Dalam menentukan prioritas ada kajiannya. Kami berdasarkan gap (kesenjangan ketersediaan dan kebutuhan talenta digital) sama IMDI, kita gabung sehingga prioritas pertama itu lah yang cukup penting untuk dibantu agar talenta digital di sana itu bisa lebih eksis," ujar Hary.

Dalam mengembangkan talenta digital di Indonesia, Kemenkominfo menginisiasi beberapa program seperti pelatihan masyarakat Digital Talent Scholarship (DTS) atau Digitalent yang menargetkan partisipasi 100 ribu orang pada 2024.

Program Digitalent terbagi dalam beberapa akademi yakni Fresh Graduate Academy (FGA), Vocational School Graduate Academy (VSGA), Thematic Academy (TA), Professional Academy (ProA), Government Transformation Academy (GTA), Digital Entrepreneurship Academy (DEA), dan Talent Scouting Academy (TSA).

Selain DTS, ada program pelatihan kepemimpinan digital Digital Leadership Academy dan program Beasiswa Kominfo yang memberikan beasiswa pendidikan S2 bidang komunikasi dan informatika di luar negeri maupun dalam negeri.

Kemenkominfo juga menyediakan platform Diploy yang menghadirkan informasi mengenai lowongan pekerjaan maupun magang untuk mendorong penyerapan lulusan DTS ke industri.

"Mereka sudah lulus pelatihan kita tawarkan ke industri. Ada 600 (pelaku) industri masuk ke Diploy dari situ bisa dicek berapa banyak lowongan kerja, berapa banyak yang kontrak, berapa banyak virtual magang itu ada semua di situ," ujar Hary.

Baca juga: Menkominfo ingatkan pentingnya keterampilan digital untuk masa depan

Baca juga: Kemenkominfo jangkau 24 juta talenta digital lewat GNLD dan DTS

Baca juga: RI jajaki kerja sama dengan Jepang untuk kejar 9 juta talenta digital

 

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024