"Kami menemukan bahwa selama berolahraga, jumlah dan proporsi sel penghancur kanker meningkat di dalam aliran darah, sedangkan proporsi sel pemicu kanker tetap sama atau menurun," kata Tiia Koivula, seorang peneliti doktoral di Universitas Turku....
Helsinki (ANTARA) - Sebuah penelitian terbaru di Finlandia mengungkap bahwa berolahraga, bahkan hanya selama 30 menit, dapat meningkatkan proporsi sel darah putih pembunuh tumor di dalam aliran darah pasien kanker payudara.

Menurut sebuah rilis pers yang diterbitkan oleh Universitas Turku pada Rabu (3/7), sebanyak 20 pasien kanker payudara yang baru didiagnosis tetapi belum memulai pengobatan kanker berpartisipasi dalam penelitian ini.

Selama penelitian, para pasien mengayuh ergometer sepeda selama 30 menit dengan tingkat resistansi yang mereka tentukan sendiri. Para pasien ini diambil sampel darahnya saat beristirahat sebelum, di tengah, dan setelah waktu olahraga.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa selama berolahraga, jumlah beberapa jenis sel darah putih meningkat di dalam aliran darah pasien. Jumlah sel T sitotoksik pembunuh kanker dan sel pembunuh alami (natural killer/NK) meningkat paling banyak.
 
   


"Kami menemukan bahwa selama berolahraga, jumlah dan proporsi sel penghancur kanker meningkat di dalam aliran darah, sedangkan proporsi sel pemicu kanker tetap sama atau menurun," kata Tiia Koivula, seorang peneliti doktoral di Universitas Turku, dalam rilis pers tersebut

Koivula menambahkan bahwa dalam penelitian praklinis, sel-sel penghancur kanker teramati bermigrasi ke area tumor.

Penelitian ini juga menemukan bahwa makin besar tumor, makin sedikit peningkatan jumlah sel NK.

Sel darah putih, yang merupakan sel dalam sistem kekebalan tubuh manusia, bekerja melawan kanker, bakteri, dan virus. Namun, tidak semua sel darah putih menghancurkan sel kanker, beberapa bahkan dapat mendorong pertumbuhan kanker.

Jenis sel terpenting yang menghancurkan sel kanker adalah sel T sitotoksik dan sel NK. Sementara itu, sel-sel yang mendorong pertumbuhan kanker termasuk sel T pengatur (regulatory T cell) dan sel penekan yang berasal dari mieloid (myeloid-derived suppressor cell), papar universitas itu dalam rilis pers. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024