Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudistek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen) menggelar Puncak Festival Kurikulum Merdeka 2024 yang menjadi ruang ekspresi mengenai implementasi praktik baik dari program tersebut.
 
Festival yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada Jumat itu membawa semangat untuk menyebarluaskan berbagai inovasi dalam penerapan Kurikulum Merdeka, sekaligus menjadi upaya menciptakan pemahaman tentang pentingnya pembelajaran bermakna dan menyenangkan melalui Kurikulum Merdeka.
 
“Melalui 46 karya Potret Cerita terpilih, Kemendikbudristek ingin menunjukkan bahwa proses implementasi Kurikulum Merdeka telah menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan, pembelajaran yang relevan dengan lingkungan sekitar, dan mendukung potensi serta bakat minat yang dimiliki oleh peserta didik Indonesia,” ujar Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Iwan Syahril.
 
Ia menambahkan ekspresi dan praktik baik implementasi Kurikulum Merdeka melalui potret cerita diyakini dapat menguatkan satuan pendidikan dan orang tua dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran baru ini.
 
“Salah satu praktik baik tersebut adalah Kampanye Bertani Urban (Kamberu), ekstrakurikuler murid SMA Negeri 8 Manado. Kamberu merupakan hasil kolaborasi antara orang tua dan guru untuk menciptakan inovasi yang erat dengan kondisi alam dan kearifan lokal. Bahkan, salah satu program ekstrakurikuler ini bernama Aquaponik akan mewakili Indonesia dalam kegiatan Young Eco Stars Program,” jelasnya.
 
Lebih lanjut, ia mengatakan penerapan Kurikulum Merdeka dengan baik merupakan sebuah proses belajar untuk mengubah cara pandang dan praktik pembelajaran, sekaligus menuju paradigma yang lebih berorientasi pada murid.
 
“Mari bergotong royong bersama untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan secara berkelanjutan serta pembelajaran menyenangkan bagi murid di seluruh daerah di Indonesia melalui Kurikulum Merdeka,” imbuhnya.
 
Pada kesempatan berbeda, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Aswin Wihdiyanto mengatakan Puncak Festival digelar sebagai ruang bagi seluruh ekosistem pendidikan, khususnya kepada pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, dan orang tua dalam berekspresi, sekaligus wadah apresiasi dalam mengimplementasi dan mendukung Kurikulum Merdeka.
 
“Festival Kurikulum Merdeka menggambarkan geliat pendidikan yang semakin berpihak kepada murid dan wujud nyata praktik baik inovasi pembelajaran melalui Kurikulum Merdeka. Festival ini juga berisikan Pameran Potret Cerita, Gelar Wicara, Pemutaran Film Dokumenter sebagai gambaran relevan pembelajaran dan menyenangkan dengan Kurikulum Merdeka,” katanya.

Baca juga: Festival Kurikulum Merdeka beri inspirasi pembelajaran berkualitas

Baca juga: Kemendikbudristek gelar kembali Puncak Festival Kurikulum Merdeka   
 

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024