Makassar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh turut mendampingi Presiden Joko Widodo, meresmikan  Bendungan Pamukkulu di Desa Kale Ko’mara, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Sulsel, Jumat.

Pj Gubernur Prof Zudan dalam kesempatan tersebut mengaku bangga dan bersyukur dengan diresmikannya bendungan yang memiliki kapasitas tampung 82 juta m3 dan dibangun sejak tahun 2017 hingga 2024 tersebut.

Sementara Presiden Jokowi dalam kesempatan itu menyatakan, bendungan ini merupakan bendungan multiguna dengan luas genangan 460 hektare dan memiliki tinggi 65,50 meter.

Proyek Strategis Nasional ini dibangun dengan maksud melayani daerah irigasi Pamukkulu seluas 6.430 hektare, serta untuk memenuhi kebutuhan air baku di Takalar sebesar 160 liter/detik.

Serta bermanfaat untuk mereduksi genangan banjir seluas 1.337 hektare yang tersebar di Kecamatan Polongbangkeng Selatan dan Mangarabombang, serta Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) 4,3 MW, dan pariwisata.

“Kita ingin mengelola air kita, tidak kita biarkan masuk ke sungai dan terus ke laut. Tetapi kita siapkan Bendungan Pammukkulu yang ini sudah dibangun sejak 2017 berarti sudah hampir 7 tahun, biayanya Rp 1,6 triliun," katanya.

Baca juga: Presiden ingin hasil pertanian Sulsel bisa penuhi kebutuhan IKN


Jokowi menjelaskan, bendungan yang besar dan menghabiskan biaya yang juga sangat besar sekali, tetapi kita lihat nanti manfaatnya juga akan sangat besar sekali, terutama untuk masyarakat di Kabupaten Takalar.

Baik untuk air baku, untuk pembangkit tenaga listrik, untuk mereduksi mengurangi banjir dan yang paling penting adalah untuk irigasi kita mengairi yang ada di Kabupaten Takalar dan sekitarnya.

Menurut Jokowi, air adalah sumber kehidupan yang sangat penting. Terlebih potensi kondisi kekeringan yang terjadi.

“Bukan hanya untuk aktivitas sehari-hari, tapi penting sekali saat ini karena semua Negara produktivitas pertaniannya, turun produksi berasnya turun, ada potensi 500 juta orang akan kelaparan di seluruh dunia dan air menjadi hal yang sangat penting sekali,” jelasnya.

Karena itu, salah satu langkahnya dengan memberikan bantuan pompa untuk pengairan sawah dan pertanian.

“Tadi pagi kita membagikan pompa untuk menaikkan air dari sungai ke sawah, agar produksi beras kita tidak jatuh anjlok karena kemungkinan adanya kekeringan panjang. (Bantuan pompa) totalnya di seluruh tanah air 20.000 pompa, yang nanti targetnya semuanya adalah 70.000 pompa. Itu akan kita manfaatkan untuk menaikkan produktivitas pertanian kita,” tuturnya.

Pembangunan bendungan Pamukkulu merupakan bentuk pelaksanaan amanah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air. Direktorat Jenderal sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak tahun 2014 hingga saat ini telah menyelesaikan tiga bendungan di Provinsi Sulawesi Selatan, salah satunya Bendungan Pamukkulu di Kabupaten Takalar.

Bendungan ini diharapkan akan terus memberikan manfaat bagi generasi mendatang, memastikan kelestarian sumber daya air, ketahanan pangan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca juga: Mentan dampingi Presiden Jokowi tinjau pompanisasi di Bantaeng

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024