Jakarta (ANTARA) - Perusahaan pinjaman peer to peer lending PT Mekar Investama Teknologi (Mekar) memperluas penyaluran pendanaan kepada 22 ribu karyawan PT Long Rich Indonesia yang dibarengi kegiatan edukasi dan literasi keuangan.

Direktur Utama Mekar Pandu Aditya K dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, menyampaikan kerja sama ini merupakan langkah awal dalam melakukan ekspansi pendanaan dan komitmen perseroan dalam memberantas jaringan pinjaman online (pinjol) illegal.

"Sampai saat ini tercatat lebih dari 100.000 pelaku usaha mikro dan kecil yang mayoritas adalah perempuan telah mendapatkan manfaat dari pendanaan alternatif melalui platform MEKAR," ujar Pandu.

Di sisi lain, pihaknya tidak serta merta menutup mata dengan dinamika industri yang terjadi, yang mana perseroan melihat masalah lain yaitu maraknya pinjol ilegal dan inklusi keuangan yang tidak diimbangi dengan literasi keuangan.

“Untuk itu, layanan terbaru kami hadir dengan harapan masyarakat khususnya pekerja yang membutuhkan pendanaan tambahan dapat menemukan solusi yang tepat dan aman,” ujar Pandu.

Menurutnya, kerja sama dengan perusahaan dan serikat pekerja diperlukan untuk memastikan literasi dan edukasi keuangan kepada calon peminjam dapat dilakukan dengan efektif, sehingga pekerja dapat memanfaatkan layanan ini dengan bertanggung-jawab.

“Kami berharap dengan perluasan layanan ini serta literasi keuangan yang kami lakukan secara bersamaan, para pekerja dapat terbebas dari jeratan pinjol ilegal, mampu mengakses layanan pendanaan alternatif yang terjangkau, serta dapat memanfaatkan fasilitas dengan bertanggung-jawab untuk memenuhi kebutuhan darurat maupun meningkatkan kualitas hidup penerima dana,” ujar Pandu.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PT Long Rich Indonesia James mengapresiasi kolaborasi yang difasilitasi oleh MEKAR untuk memberikan kemudahan pendanaan SPN PT Long Rich Indonesia.

Menurutnya, kerja sama ini akan membantu karyawan memenuhi kebutuhan mereka yang pada akhirnya akan membuat karyawan lebih fokus dan produktif.

“Kami berharap dengan kolaborasi ini akan menghindarkan pekerja kami dari jeratan pinjol illegal dan menjadikan para pekerja lebih teredukasi terkait keuangan,” kata James.

Baca juga: OJK sebut platform digital bisa bantu atasi gap pembiayaan UMKM
Baca juga: AFPI target perluasan peminjam aktif "fintech lending" di luar Jawa
Baca juga: AFPI pastikan bakal sanksi perusahaan pinjol yang langgar aturan bunga
Baca juga: Anak muda jadi peminjam terbanyak di platform pinjaman fintech

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024