Dia dan Barack Obama mendesak kemitraan energi lebih untuk menciptakan lapangan kerja, serta dukungan bagi negara berkembang karena mereka beralih ke energi rendah karbon, lapor Reuters.
"Saat kami bekerja sama menuju konferensi iklim tahun depan di Paris, kami terus mendesak semua negara untuk bergabung dengan kami dalam mengejar sebuah kesepakatan global yang ambisius dan inklusif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui tindakan nyata," tulis artikel op-ed (artikel opini yang menampilkan nama penulis) yang diterbitkan di Washington Post dan surat kabar Le Monde itu.
Meskipun Prancis telah berulang kali menyerukan target pengurangan karbon yang ambisius, Uni Eropa menurunkan target jangka panjang iklimnya pada bulan Januari karena kondisi ekonomi yang sulit.
Target emisi baru lebih rendah dari apa yang dinilai oleh beberapa ilmuwan dan pakar lingkungan diperlukan untuk mencegah dampak terburuk dari perubahan iklim.
Amerika Serikat, Jepang dan Kanada juga telah menurunkan komitmen iklim mereka.
Pembicaraan internasional guna mencoba untuk menyepakati pengganti Protokol Kyoto 1997, perjanjian internasional pertama dan satu-satunya untuk mengatasi perubahan iklim, dijadwalkan akan diadakan di Paris tahun depan .
Sebuah pakta global yang baru mungkin akan mencakup komitmen untuk membatasi emisi gas rumah kaca dan langkah-langkah untuk memungkinan negara termiskin untuk beradaptasi lebih baik terhadap perubahan iklim.
Amerika Serikat , baru-baru ini disusul oleh China sebagai pencemar karbon top dunia , tidak pernah meratifikasi perjanjian Kyoto .
Agenda pertemuan selama kunjungan kenegaraan pertama Hollande ke Amerika Serikat itu juga termasuk isu Iran , Suriah dan kesepakatan perdagangan Uni Eropa-Amerika Serikat.
Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014