Saya bersama-sama dengan Kementerian Pertanian, BRIN, BRIDA, dan dinas pertanian, organisasi perangkat daerah, dan anak anak petani remaja cilik menanam padi Biosalin di lahan tidur, imbas dari air laut atau air payau

Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang melakukan uji coba penanaman varietas padi Biosalin, hasil riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang memiliki ketahanan terhadap rob atau limpasan air laut.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya berkolaborasi dengan BRIN melakukan penanaman padi Biosalin di lahan tidur yang terimbas rob.

Uji coba penanaman padi Biosalin juga bekerja sama dengan Kelompok Tani Sumber Rejeki, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.

Ia menjelaskan, padi Biosalin merupakan hasil riset BRIN yang diterapkan di lahan salin, yakni tanah yang memiliki kandungan natrium kadar garam netral larut dalam air berada di atas ambang batas kritis, atau ambang batas toleransi tanaman.

Benih padi varietas Biosalin ditanam dengan menggunakan pupuk khusus untuk lahan salin sehingga memiliki beberapa kelebihan yang bisa dimanfaatkan.

Di antaranya, tanamannya tahan terhadap genangan air rob, usia panen pendek, tahan terhadap serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT), seperti gulma, hama, dan virus, serta memiliki potensi produksi yang tinggi.

"Saya bersama-sama dengan Kementerian Pertanian, BRIN, BRIDA, dan dinas pertanian, organisasi perangkat daerah, dan anak anak petani remaja cilik menanam padi Biosalin di lahan tidur, imbas dari air laut atau air payau," kata Ita, sapaan akrabnya.

Ia juga menyosialisasikan kepada masyarakat atas hasil riset BRIN, yakni temuan varietas padi yang bisa ditanam di kawasan pesisir tersebut bisa diimplementasikan.

"Di Kelurahan Mangunharjo ini masih banyak lahan tidur, tapi dengan riset ini, kami lakukan uji coba di 50 ribu meter persegi lahan tidur untuk menanam padi Biosalin. Kami akan tunggu 21 hari lagi untuk pindah tanam," katanya.

Nantinya, kata dia, setelah 21 hari masa tanam, padi akan dipindahkan ke tanah yang sudah diolah dan digemburkan menggunakan traktor berbahan bakar Petasol.

"BRIN terus mendorong atau mensupport Pemerintah Kota Semarang dan juga petani untuk bisa memanfaatkan lahan-lahan tidur menjadi lahan produktif dan menghasilkan padi, sehingga bisa menyejahterakan masyarakat pesisir," katanya.

Selain penanaman padi Biosalin, kata dia, Pemkot Semarang juga bekerja sama dengan BRIN melakukan uji coba penggunaan traktor yang berbahan bakar Petasol yang merupakan olahan limbah plastik dan diubah menjadi bahan bakar.

Baca juga: Ini keunggulan Padi Biosalin Balitbangtan di daerah pantai
Baca juga: Distan Banten jajaki penggunaan benih Biosalin untuk sawah di pesisir

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024