Ronaldo vs Mbappe

Deschamps yang pragmatis tidak terlalu peduli lini serangnya disebut tumpul. Dia hanya peduli bagaimana memenangkan Prancis yang sudah dua kali menjuarai Piala Eropa.

Kendati dihuni para penyerang oportunis, khususnya Kylian Mbappe, baru tiga gol yang dicetak Prancis. Satu gol dari penalti Mbappe, sedangkan dua lainnya merupakan gol bunuh diri termasuk dari bek tengah Belgia Jan Vertonghen yang membawa Les Blues ke perempat final.

Deschamps dan tim tak peduli karena yang mereka pedulikan bagaimana caranya menang, dan sekaligus menjaga diri tidak kebobolan.

Prancis memang memiliki bekal kuat di lini tengah dan belakang, yang piawai meredam lawan.

Walau sudah ditinggalkan Raphael Varane dan Hugo Lloris, Prancis tetap sekuat dulu. Kehadiran kiper AC Milan Mike Magnan, bek tengah Bayern Munchen Dayot Upamecano dan bek tengah Arsenal William Saliba, membuat lini pertahanan Les Bleus tak berkurang kekuatannya.

Buktinya, dalam empat laga Euro 2024 terdahulu mereka hanya sekali kebobolan dari penalti Robert Lewandowski.

Lini belakang Prancis yang ditunjang ketangguhan lini tengahnya bakal menyulitkan Portugal yang agresif dalam semua lini, termasuk bek tengah Ruben Dias yang acap membantu serangan, apalagi dua bek sayapnya yang tak bisa diam cuma di wilayah alaminya.
Penyerang Prancis #10 Kylian Mbappe, mengenakan masker pelindung, terlihat selama pertandingan sepak bola babak 16 besar UEFA Euro 2024 antara Prancis dan Belgia di Duesseldorf Arena di Duesseldorf pada Senin (1/7/2024). (ANTARA/AFP/Franck Fife)

Baca juga: Deschamps puji Mbappe sebagai pemimpin yang diperlukan timnas Prancis

Berbeda dari Ceko, Georgia, dan Slovenia, Prancis memiliki penyerang-penyerang yang bisa membuat Portugal lebih merana, walau duet Dayot Upamecano-William Saliba juga bisa merana karena kuartet serang Portugal pimpinan Cristiano Ronaldo.

Ronaldo sudah membuat sejarah dalam Piala Eropa, dengan tampil dalam enam Piala Eropa dan mencetak total 14 gol atau terbanyak sepanjang masa.

Dia sudah menyatakan Euro 2024 adalah Piala Eropa terakhirnya. Dia tentu tak ingin Piala Eropa terakhirnya ini berakhir tragis tanpa menciptakan gol.

Tapi Ronaldo akan terus mencoba seperti saat dia memutuskan tetap menjadi salah satu penendang adu penalti kala melawan Slovenia, walau tendangan penalti pada waktu normalnya digagalkan Jan Oblak.

Sikap ngotot Ronaldo ini adalah juga sikap mental Kylian Mbappe, yang mengidolakan Ronaldo. Bintang Piala Dunia 2018 dan 2022 itu juga berusaha terus mencoba.

Persaingan antara dua pemain dari dua generasi berbeda ini sendiri, dalam mengakhiri kemandulan mereka selama Euro 2024, sudah merupakan atraksi menarik lain dalam pertandingan di kandang Bayern Muenchen ini.

Baca juga: Asisten pelatih sebut "tidak mudah" bagi Mbappe bermain dengan topeng

Selanjutnya: Pola yang sama

Copyright © ANTARA 2024