Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Hadi Tjahjanto mengatakan pemerintah akan memperkuat dan meningkatkan kemampuan pengamanan di Pusat Data Nasional (PDN).

Peningkatan keamanan itu dilakukan agar PDN menjadi pusat data yang kuat dan tidak bisa diretas seperti yang dialami Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.

"Kita tingkatkan (PDN) agar memiliki kemampuan back up berganda, back up berlapis dengan pengamanan yang baik. sekarang terus dilakukan," kata Hadi dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.

Selain untuk mengantisipasi serangan peretas, penguatan PDN juga dilakukan untuk menunjang kinerja pemerintah dalam melayani masyarakat.

Sebelumnya, peningkatan sistem pengamanan data juga telah dilakukan pemerintah di saat PDNS 2 diretas berapa hari lalu.

Peningkatan sistem keamanan itu, kata Hadi, berdampak pada kembali beroperasinya pelayanan masyarakat di beberapa instansi.

"Per 1 Juli kemarin sudah berjalan normal. layanan masyarakat sudah bisa dirasakan oleh masyarakat walaupun kita terus meningkatkan kemampuan," kata Hadi.

Baca juga: Menko Polhukam rapat dengan Menkominfo dan BSSN bahas peretasan PDN 2

Dengan adanya upaya tersebut, Hadi berharap PDN yang diperkirakan akan rampung pada 17 Agustus 2024 nanti dapat menjadi pusat penyimpanan data nasional teraman.

PDNS 2 yang berlokasi di Surabaya merupakan pusat data sementara yang digunakan pemerintah sambil menunggu proses pembangunan PDN.

PDN tersebut akan berada di tiga lokasi yakni IKN, Batam dan Cikarang. Salah satu PDN tersebut, yakni yang berlokasi di Cikarang diperkirakan akan selesai dibangun dan diresmikan pada 17 Agus 2024 mendatang.

PDN Cikarang akan memiliki kapasitas prosesor lebih dari 25 ribu cores. Selain itu memorinya mencapai 200 terrabytes, storage 40 petabyte dan listrik 20 megawatt.

Baca juga: Praktisi TI sebut lima pilar untuk membangun pusat data yang andal
Baca juga: Gangguan PDN tak berdampak pada penerbangan

Pewarta: Walda Marison
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024