Pimpinan MPR kunjungi Wantimpres untuk Silaturahmi Kebangsaan

Jakarta (ANTARA) - Para Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mengunjungi Gedung Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI, Jakarta Pusat, untuk melaksanakan Silaturahmi Kebangsaan bersama Ketua Wantimpres Wiranto.

Berdasarkan pantauan pada Jumat, para pimpinan MPR yang hadir adalah Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau yang akrab disapa Bamsoet, Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad, dan Wakil Ketua MPR Amir Uskara. Hadir pula beberapa anggota MPR lainnya.

Bamsoet tiba di Gedung Wantimpres pada pukul 09.50 WIB dan langsung naik ke lantai tiga gedung. Pada pukul 10.09 WIB, para pimpinan MPR, Wiranto, dan beberapa anggota dari MPR dan Wantimpres memasuki ruang pertemuan bersama-sama.

Ketika duduk di dalam ruangan, Bamsoet dan Wiranto saling bertukar sapa satu sama lain. Para wakil pimpinan MPR juga berbincang singkat dengan Wiranto. Pertemuan dimulai pada pukul 10.11 WIB dan berlangsung tertutup.

Diketahui, para pimpinan MPR RI sedang melaksanakan Silaturahmi Kebangsaan ke berbagai tokoh bangsa menjelang transisi politik kepemimpinan nasional.

Silaturahmi itu bakal dilakukan kepada Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Maruf Amin, Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo-Gibran, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, dan Wakil Presiden (Wapres) ke-6 Try Sutrisno, Wapres ke-9 Hamzah Haz, Wapres ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, Wapres ke-11 Boediono.

Selain itu, silaturahmi itu bakal dilakukan kepada para mantan Ketua MPR RI, pimpinan partai politik, serta pimpinan organisasi sosial kemasyarakatan termasuk organisasi keagamaan.

Sebelumnya pada Rabu (3/7), para pimpinan MPR telah menemui Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) beserta para petinggi partai politik tersebut. Selain sebagai kapasitasnya sebagai ketua umum partai politik, Zulhas juga ditemui oleh para pimpinan MPR RI ini dalam kapasitasnya sebagai mantan Ketua MPR RI periode 2014-2019.

Bamsoet menjelaskan Silaturahmi Kebangsaan diperlukan agar MPR RI bisa tetap membumi di berbagai kalangan, menjadi rumah kebangsaan yang menjaga kemajemukan bangsa, pengawal ideologi Pancasila, penegak konstitusi dan kedaulatan rakyat, dan menjadi benteng bagi tetap berdirinya NKRI.