Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin di Jakarta Senin mengatakan, pertumbuhan laba bersih perseroan itu salah satunya didukung dari pertumbuhan kredit sebesar 21,5 persen menjadi Rp472,4 triliun dengan rasio kredit bermasalah (NPL) 0,58 persen.
"Pencapaian kinerja perseroan merupakan perkembangan yang menggembirakan karena kredit yang disalurkan terus meningkat dan semakin memperkuat Bank Mandiri menjalankan peran sebagai lembaga intermediasi," ujar Budi Gunadi Sadikin.
Dilihat dari segmentasi, ia memaparkan, kenaikan penyaluran kredit terjadi di seluruh bisnis dengan segmen mikro mencapai 42,3 persen menjadi Rp27 triliun pada 2013. Untuk segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tumbuh 18,2 persen menjadi Rp64,6 triliun.
Ia menambahkan, Bank Mandiri juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan pemerintah yakni melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). jumlah nasabah KUR meningkat hingga 40,4 persen menjadi lebih dari sekitar 295.000 nasabah dengan limit sebesar Rp14,45 triliun.
"Naiknya kredit itu mendorong peningkatan aset menjadi Rp733,1 triliun pada 2013 dari tahun sebelumnya Rp635,6 triliun," katanya.
Selain itu, lanjut dia, kenaikan laba perseroan juga ditopang oleh oleh pertumbuhan "fee based income" (pendapatan berbasis komisi) sebesar 18,6 persen yang mencapai Rp14,5 triliun pada tahun 2013.
Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), Budi mengemukakan bahwa juga terjadi peningkatan menjadi Rp556,3 triliun pada Desember 2013 dari tahun sebelumnya Rp482,9 triliun.
"Dari capaian itu, total dana murah (giro dan tabungan) yang berhasil dikumpulkan hingga triwulan ke empat 2013 mencapai Rp359,96 triliun, terutama didorong pertumbuhan tabungan 17 persen atau Rp34,3 triliun hingga mencapai Rp236,5 triliun," paparnya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014