Nanjing (ANTARA) - Populasi milu, yang lebih dikenal sebagai rusa Pere David, telah melampaui 8.000 ekor untuk pertama kalinya di sebuah cagar alam nasional di China yang didedikasikan untuk melindungi spesies yang terancam punah ini.

Menurut otoritas kehutanan provinsi tersebut, Cagar Alam Nasional Milu Dafeng di Provinsi Jiangsu, China, menyambut 825 bayi rusa milu tahun ini setelah berakhirnya musim melahirkan pada Juni lalu.

Spesies endemik China itu diyakini telah punah pada awal abad ke-20. Nama Inggris dari rusa ini terinspirasi dari seorang misionaris sekaligus naturalis asal Prancis yang datang ke China pada tahun 1800-an dan menyebarkan berita tentang spesies ini ke Eropa.

Populasi spesies rusa yang terancam punah ini mengalami pertumbuhan yang sehat dan stabil di cagar alam tersebut, meningkat dari 7.840 ekor tahun lalu menjadi 8.216 ekor saat ini.

Populasi rusa di cagar alam tersebut mulai pulih kembali setelah pemerintah Inggris menghadiahkan 39 ekor rusa milu pada 1986.

Menurut Xu Anhong, staf administrasi Cagar Alam Nasional Milu Dafeng, ketika cagar alam ini pertama kali didirikan, tidak ada fasilitas air, jalan, atau pasokan listrik di daerah tersebut. Namun, 38 tahun kemudian, zona pasang surut pesisir itu telah berubah menjadi sebuah oase yang subur.

"Pada awalnya kami tidak tahu apa makanan yang disukai oleh rusa-rusa itu, jadi kami mencoba berbagai varietas rumput dan mengamati perilaku mereka," ujar Xu.

Saat ini, populasi rusa milu di China telah melampaui 12.000 ekor, yang mencakup 80 persen lebih dari total global.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024