Pihak yang menjemput jenazah diduga anggota kelompok sipil bersenjata itu adalah ibu korban, kakak dan istri korban, serta seorang anak F.
Sehari sebelumnya, ibu korban berinisial Nr telah melihat jenazah F di kamar mayat RS Bhayangkara Palu dengan ditemani sejumlah anggota polisi.
F yang berusia 31 tahun itu memiliki ciri khusus yakni sejumlah tato di tubuhnya sehingga mudah dikenali keluarganya.
F sendiri tewas saat terjadi baku tembak antara kelompok bersenjata dengan aparat Brimob Polda Sulawesi Tengah pada Kamis (6/2).
Sehari setelah baku tembak, Nr mendapat kabar dari tetangga bahwa yang meninggal dunia saat baku tembak itu adalah anaknya.
Mendengar kabar itu, dia bergegas menuju Polres Poso untuk memeriksa kebenaran kabar tersebut, ternyata korban dipastikan anaknya.
Jenazah F rencananya akan dikebumikan pada Selasa (11/2) di kampung halamannya di Desa Pinedapa, Kecamatan Poso Pesisir.
Proses penjemputan jenazah sendiri menggunakan ambulans dan dikawal oleh petugas kepolisian.
Saat ini masih terdapat satu jenazah terduga teroris Poso yang masih disimpan di kamar mayat RS Bhayangkara Palu.
Ciri-ciri fisik jenazah yakni tinggi sekitar 170 cm dengan berat badan sekitar 140 kg.
Kamar jenazah itu dijaga ketat polisi bersenjata laras panjang. (R026/E011)
Pewarta: Riski Maruto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014