Potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan lontaran material pijar dan paparan abu vulkanik
Manado (ANTARA) -
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat sebanyak 47 kali gempa embusan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, pada periode 16-30 Juni 2024.
 
"Terekam juga sebanyak 14 kali gempa vulkanik dangkal, lima kali gempa vulkanik dalam, 22 kali gempa tektonik lokal, 67 kali gempa tektonik jauh, dan dua kali gempa getaran banjir," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam laporan aktivitas Gunung Ruang yang dibagikan dalam grup percakapan Info Gunung Api Sitaro di Manado, Kamis.
 
Pengamatan visual Gunung Ruang pada periode tersebut umumnya cuaca cerah hingga hujan, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut.
 
Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi sekitar 50-400 meter dari puncak kawah.
 
"Potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan lontaran material pijar dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang," katanya.
 
Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Ruang masih pada level II (waspada).
 
Dia berharap rekomendasi yang diberikan dipatuhi, di mana masyarakat di sekitar Gunung Ruang, pengunjung/wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius dua kilometer dari pusat kawah aktif.

Baca juga: BP2P Sulut siapkan stok 100 unit rumah korban erupsi Gunung Ruang
Baca juga: Pemkab Sitaro percepat pemulihan pascaerupsi Gunung Ruang
 
Masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Ruang yang masuk dalam radius dua kilometer agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius tersebut.
 
Masyarakat diimbau selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.
 
Masyarakat yang berada di luar radius dua kilometer diharapkan tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi serta tetap mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Ruang melalui aplikasi MAGMA Indonesia.
 
Selanjutnya, pemerintah daerah, BPBD Provinsi Sulut dan Kabupaten Kepulauan Sitaro senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Ruang atau PVMBG.
 
Tingkat aktivitas Gunung Ruang akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan serta tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum dikeluarkan, kata Hendra.
 
 

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024