Acara tahun ini luar biasa, pariwisata hadir pertama untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
Medan (ANTARA) - Perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengatakan festival bunga dan buah di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) dapat menggerakkan perekonomian masyarakat.

"Acara tahun ini luar biasa, pariwisata hadir pertama untuk menggerakkan ekonomi masyarakat," ujar Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur Kemenparekraf Agustin Peranginangin, di Berastagi, Kamis.

Menurutnya, target Pemerintah Kabupaten Karo dengan jumlah wisatawan yang hadir mencapai 80.000 selama tiga hari ini berdampak positif bagi daerah ini.

"Kalau target 80.000 saja yang datang dengan berbelanja sekitar Rp250 ribu saja, itu sudah Rp20 miliar dalam acara ini," ujarnya lagi.

Lebih lanjut, Agustin menyatakan kemeriahan festival bunga dan buah ini berdampak kepada pendapatan masyarakat, restoran dan perhotelan. Tentu dampak yang positif ini meningkatkan pendapatan daerah Karo.

Dia berharap acara ini bisa lebih baik lagi ke depan, karena ini masuk agenda Karisma Event Nusantara (KEN). Misalkan saja, pihak perhotelan juga terlibat dalam mempromosikan maupun masyarakat dalam kegiatan nasional ini di lingkungannya.

Berbagai acara yang telah dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Karo, seperti parade mobil hias dengan menonjolkan hasil alam Karo, melibatkan pemangku kepentingan maupun perusahaan, kreasi anak sekolah, hiburan rakyat, dan mengundang grup band nasional maupun melibatkan UMKM.

Pemkab Karo menargetkan sebanyak 80.000 sampai 90.000 wisatawan hadir di acara festival bunga dan buah, di Taman Mejuah-Juah Berastagi, Kabupaten Karo pada 4-6 Juli 2024.
Baca juga: PHRI Sumut: Okupansi hotel di Berastagi naik karena festival buah 
Baca juga: Bupati Karo: Festival bunga dan buah tingkatkan jumlah wisatawan

Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024