Makassar (ANTARA) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi - Debarkasi Ujung Pandang (UPG) Makassar mencatat jumlah haji yang wafat di Arab Saudi dan diterbangkan melalui Embarkasi Makassar bertambah menjadi 30 orang.
Sekretaris PPIH Embarkasi Makassar Ikbal Ismail di Makassar, Kamis, mengatakan, jumlah haji yang meninggal dunia di Arab Saudi bertambah menjadi 30 orang dan dua di antaranya meninggal sesaat sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi.
"Informasi terbaru saat ini haji yang meninggal dunia untuk pemberangkatan dari Embarkasi Makassar bertambah menjadi 30 orang," ujarnya.
Adapun daftar haji yang meninggal dunia di Arab Saudi yakni Nurasiah Ladalle (51) dari kelompok terbang (kloter) 16 asal Kabupaten Soppeng.
Nurasiah meninggal di pemondokan Arab Saudi karena mengalami serangan jantung (Acute myocardial infarction).
Lissa Yoskar Karel (86) asal Kabupaten Barru dan berada di kloter 3. Meninggal dunia di RS Saudi karena nyeri dada atau jantung koroner (Angina Pectoris), Miraji Baba Abu (68) tergabung di kloter 13 asal Kabupaten Kepulauan Morotai, Maluku Utara. Meninggal dunia di RSAS Malik Fahd, Arab Saudi.
Kemudian Gustiari Pawae (52) tergabung kloter 30 asal Kabupaten Maluku Tengah, meninggal dunia di Saudi German Hospital karena gagal ginjal, Kaco P Mahafani (86) asal Polewali Mandar, Sulbar; keenam Suradmi Sjafruddin Murtala (42) asal Kabupaten Gowa, Sulsel; ketujuh Amiruddin Muhammattang Kallabe (60) asal Luwu Utara, Sulsel.
Abdullah Amin ( 69) asal Kabupaten Muna, Sultra; kesembilan, Abubakar Said Hegemur (78) asal Kabupaten Fak-fak, Papua Barat; Anwar Solong (61) asal Kolaka, Sultra.
Baca juga: Paripurna DPR setujui pembentukan Pansus Haji
Haji asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Lukwan Sukimin Surumma (50) dilaporkan meninggal dunia di RSAS King Faisal setelah terkena serangan jantung.
Ahli Marsuki Buntu (64) asal Kabupaten Luwu Timur (Sulsel), Kader Yusuf Bada (68) asal Kabupaten Halmahera Selatan (Maluku Utara), Landung Mande (60) asal Kabupaten Pinrang (Sulsel), Kemis Sumarto Kartawirja (79) asal Kabupaten Buru (Maluku).
Kemudian Abd Rahman K (73) asal Polewali Mandar (Sulbar), Mahmuddin Muhammad Amin (61) asal Kabupaten Barru (Sulsel), La Muda La Maindi (89) asal Kota Baubau (Sultra), Nurhana Temme Liddo (81) asal Konawe (Sultra).
Halima Fakaubun Mahmud (79) asal Maluku Tenggara (Maluku), dan Sahuddin La Pasele (74) asal Buton Selatan (Sultra)
Andi Pakkanna (82) asal Jayapura (Papua), Muhammad Artas Alwi (71) asal Kota Tidore (Malut), Bairadja Lating Abd
Rahman Lating (73) asal Ambon (Maluku), Indo Ake Ambo Naung (91) asal Kabupaten Wajo (Sulsel), Bidasari Daga Suleman (72) asal Kabupaten Wajo (Sulsel)
Kemudian Nuhera Daeng Maceyya (88) asal Kabupaten Bone (Sulsel), Sin Kakiay Abu Hasan Kakiay (64) asal Seram Bagian Barat (Maluku) dan dua orang terakhir calon haji asal Gorontalo, Jaleha Hanafi (71) tergabung di kloter 13 dan meninggal dunia di RS Prof. dr. H. Aloei Saboe dan Samauna Daeng Ngalle (86) asal Pangkep (Sulsel) yang meninggal dunia di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar usai tiba di tanah air.
Baca juga: Ketua Timwas Haji DPR: Perlu ada revolusi penyelenggaraan haji
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024