Pemanduan kapal SPJM Pelindo meningkat 4,04 persen

Makassar (ANTARA) - Pemanduan kapal Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), bagian dari Pelindo Group menembus 625.012 gerakan atau meningkat 4,04 persen secara yar on year (yoy).

"Pertumbuhan itu sejalan dengan pertumbuhan kinerja keuangan SPJM grup yang ditunjang dengan kinerja operasional yang trennya," kata Direktur Utama Pelindo Jasa Maritim. Arief Prabowo di Makassar, Kamis.

Dia mengatakan, untuk penundaan kapal tercatat 30,58 persen secara yoy, atau tercapai sebesar 4,97 Miliar Gt-Jam. Distribusi BBM meningkat 25,61 yoy dan juga melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2023 dengan mencapai 101,98 persen atau sebanyak 49.686 KL.

Demikian pula dengan kinerja distribusi gas 103,53 persen dari RKAP 2023 atau 49,86 persen yoy, dengan mencapai 13.188.848 MMBTU.

Untuk kinerja air bersih, lanjut Arief, SPJM Group menembus sebesar 893.883 ton atau naik 15,98 persen dari tahun lalu. Demikian pula layanan listrik mencapai 177.961.668 KWH atau 12,88 persen meningkat secara yoy.

Kinerja peralatan juga menunjukkan performa yang positif. Availabilitas atau kesiapan peralatan meningkat 0,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Capaian tersebut juga menunjukkan efektivitas dari pengelolaan operasional yang tersentralisasi dan terstandarisasi di setiap pelabuhan.

Hal itu tercapai karena dukungan teknologi terbaru Phinnisi yang merupakan platform sistem operasi layanan kapal end-to-end. Platform ini yang menjadi salah satu pilar dalam mewujudkan tujuan National Logistic Ecosystem (NLE), sehingga berhasil memberikan dampak signifikan terhadap industri pelayaran dan logistik, efisiensi biaya dan waktu pelayanan yang signifikan.

Dengan terus menjaga availlabilitas peralatan, pelabuhan dapat berperan penuh untuk menurunkan port stay (lamanya waktu menunggu kapal di pelabuhan) dan cargo stay (lamanya waktu yang dibutuhkan muatan ketika di pelabuhan).

"Dua hal ini sangat berkontribusi pada performansi logistik nasional yang tentu saja berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi bangsa," ujar Arief.