Jakarta (ANTARA) - Kreator game ikonis "Final Fantasy" Hironobu Sakaguchi baru-baru ini mengungkap tidak mau lagi menggarap game tersebut atau permainan lain yang pernah dia buat.

"Jika saya kembali ke Final Fantasy lagi, saya tidak tahu apakah saya dapat benar-benar menikmati Final Fantasy XIV seperti ini," kata Sakaguchi, disiarkan IGN, Kamis.

Alasan Sakaguchi (61) sederhana, yakni dia telah memilih untuk menjadi penikmat game, sebagai pemain daripada sebagai orang yang bekerja di balik layar.

Baca juga: Gim "Final Fantasy XVI" umumkan DLC baru, rilis pada 18 April 2024

Dua pekan lalu, perusahaan game Square Enix mengumumkan bahwa mereka kembali bekerja sama dengan Hironobu untuk proyek game "Fantasian: Neo Dimension" yang rencananya bakal rilis di Nintendo Switch, PlayStation 5, PlaySation 4, Xbox Series X|S, dan PC.

Sakaguchi juga menyatakan tidak tertarik untuk kembali terlibat dalam proyek baru game lain yang pernah dia kerjakan, seperti "Blue Dragon" dan "Lost Odyssey".

Hanya satu game yang mungkin ingin dia garap kembali yaitu "Terra Battle" rilisan 2014 untuk perangkat iOS dan Android, namun, kini telah dihapus. Sakaguchi bahkan mengungkapkan keinginannya menghidupkan kembali gim tersebut.

Hironobu Sakaguchi memulai kariernya di Square Enix pada 1983. Waralaba role-playing game (RPG) legendaris "Final Fantasy" yang terinspirasi gim RPG "Wizardry" dan "Dragon Quest", telah terjual sebanyak 185 juta kopi yang disebut telah menyelamatkan Square Enix dari ancaman kebangkrutan pada saat itu.

Setelah itu, Hironobu juga terlibat dalam pengerjaan RPG lainnya seperti "Final Fantasy VI" dan "Chrono Trigger". Dia memutuskan hengkang dari Square Enix pada 2003 dengan game terakhir. "Final Fantasy X-2".

Baca juga: Penjualan "Final Fantasy XIV" kembali berlanjut 25 Januari

Baca juga: Meta berencana bawa AI generatif ke gim metaverse miliknya

Baca juga: AGI garap kurikulum perguruan tinggi khusus gim

Baca juga: PUBG Mobile rilis pembaruan versi 3.2 dengan tema "Mecha Fusion"

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024