Kita enggak tahu kondisinya, Makanya akan kita periksa dulu

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan Pemerintah Daerah DKI Jakarta tidak akan membayar sisa pembayaran Bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang baru dibeli dari China jika terbukti banyak yang rusak.

"Kita baru bayar 26 persen untuk DP (down payment/uang muka), kalau jelek kita tolak bayar, biar saja mereka rugi. Emang kita pikirin. Mana ada kena uap laut bisa karatan, ini besi apa seng?" kata ahok di Balai Kota, Senin.

Seperti yang sudah dikatakan Ahok tadi pagi, terkait kerusakan bus Transjakarta dan BKTB ini, Pemda DKI Jakarta akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Kita enggak tahu kondisinya, Makanya akan kita periksa dulu. Kalau sudah ada hasilnya, baru kita putuskan lebih lanjut seperti apa," katanya.

Lebih lanjut Ahok mengatakan jika ada oknum dari Pemda DKI Jakarta yang terlibat maka akan ditindak tegas secara hukum.

"Makanya kita pengen inspektorat periksa, kalau ternyata sudah diterima dan ternyata oknum yang nerimanya itu 'main' maka harus ditindak secara hukum. Masa barang karatan segede gajah gitu enggak kelihatan, kan gila!" kata Ahok.

Tahun ini, pengadaan bus yang disetujui DPRD hanya 750 unit sampai 2.500 unit. Jauh dari jumlah yang semula diajukan yakni 4.000 unit.

"Kita mau ke depan semua e-catalog, jadi nanti belinya langsung. Kita mau beli barang biar mahal asal awet sampai 20 tahun.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengakui adanya kerusakan pada bus yang baru saja datang dari China.

Pristono meyakinkan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) telah bersedia bertanggung jawab penuh atas kerusakan tersebut.

"Itu sudah ada perjanjiannya Dishub dengan ATPM. Mereka juga sudah bersedia bertanggung jawab full atas kerusakan. Pembayaran juga baru diberikan sebesar 20 persen saja," kata Pristono saat jumpa pers di Balaikota, Senin.

Pristono mengatakan kerusakan itu terjadi saat proses perjalanan dari China ke Indonesia.

"Selama shipping dari China ke Indonesia, terjadi cuaca ekstrim, bus terciprat air laut sehingga menimbulkan karat di beberapa bagian," kata Pristono.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014