Makassar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan merilis dampak banjir yang terjadi di enam kecamatan dan mengakibatkan ratusan rumah serta sarana pendidikan terendam banjir.

Enam kecamatan tersebut yakni Kecamatan Maritengngae, Tellu Limpoe, Baranti, Panca Rijang, Watang Sidenreng, dan Kecamatan Dua Pitue.

Kepala Pelaksana BPBD Sidrap Sudarmin melalui keterangannya yang diterima di Makassar, Kamis, mengatakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi sejak Rabu malam (3/7/2024) yang menyebabkan banjir di enam kecamatan Kabupaten Sidrap.

"Kita telah mengevakuasi korban terjebak banjir di Kelurahan Wala Kecamatan Maritengngae. Ada juga di Jalan Poros Sidrap-Pinrang, Jalan poros Sidrap-Soppeng dan Jalan Poros Trans Sulawesi," katanya menyebutkan.

Baca juga: PLN pulihkan listrik akibat banjir di Sidrap dan Soppeng

Baca juga: Listrik Kabupaten Sidrap pulih 93 persen pascabanjir dan longsor

Karena tingginya intensitas hujan, maka Pemerintah Kabupaten Sidrap dengan sigap langsung menerjunkan Tim TRC BPBD, Tagana, serta aparat desa/kelurahan setempat untuk melakukan langkah penanganan.

"Kita juga didukung aparat TNI dan kepolisian, mereka juga melakukan evakuasi bagi korban terjebak banjir," cakapnya.

Adapun banjir yg terjadi di enam kecamatan di Sidrap, yaitu Kecamatan Maritenggae tepatnya di Kelurahan Wala, merendam 118 unit rumah dan 1 sekolah (SD 2 Pangkajene). Selanjutnya di Kelurahan Majelling sekitar 34 unit rumah terendam dan 1 sekolah terendam (SD 6 Pangkajene).

Sementara di Kelurahan Lakessi, 57 unit rumah terendam dan sebanyak 24 hektar sawah terendam. Di Kelurahan Lautang Benteng juga terdampak 1 sarana pemerintah terendam (Kantor Kelurahan Lautang Benteng) dan 1 sarana pendidikan terendam (SD 14 Pangkajene).

Selain itu, di Kecamatan Tellu Limpoe tepatnya di Desa Teteaji, banjir juga merendam 51 unit rumah. Sementara di Kecamatan Baranti, terdampak empat kelurahan yakni Kelurahan Baranti dan SD 1 Baranti terendam.

Banjir di Kelurahan Panreng merendam 43 unit rumah, 1 sarana pemerintah dan 2 sarana pendidikan (SD 2 Benteng & SLTP 2 Baranti).

Sedangkan di Kelurahan Duampanua, ada 7 unit rumah terendam. Dia Kelurahan Manisa, sebanyak 90 rumah terendam, di Desa Tonrong Rijang juga 18 unit rumah terendam.

Pada Kecamatan Panca Rijang Kelurahan Rappang,1 unit rumah rusak sedang dan 1 tanggul rusak dengan panjang 17 meter.

Selanjutnya di Kecamatan Watang Sidenreng, banjir juga terjadi di Kelurahan Kanyuara yang merendam 100 unit rumah, 2 Sarana Pendidikan terendam (SD 3 & SD 4 Watsid) dan Pustu Kanyuara. Sementara di Desa Aka-akae, sedikitnya 200 unit rumah terendam dan1 Sarana Pendidikan terendam (SDN 5 Watsid).*

Baca juga: 91 korban banjir di Sulsel selamat dan 7 dalam pencarian

Baca juga: Kapolda Sulsel: Empat warga hanyut terbawa arus banjir belum ditemukan

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024