Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan DPR RI menyatakan prihatin dengan longsor sampah di TPA Bantargebang dan berharap pemerintah menerapkan pola penanganan sampah yang lebih baik, menggunakan tekonologi tepat guna sehingga sampah tak hanya ditumpuk di lokasi pembuangan. Pernyataan keprihatinan tersebut disampaikan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar (PKB) dan Zainal Maarif (PBR) di Gedung DPR/MPR/DPD Senayan, di Jakarta, Jumat. Terapkan pola penanganan sampah yang baik, karena kejadian di Bantargebang ini merupakan kali kedua setelah longsor sampah di Bandung, ungkap Muhaimin. Zainal menyatakan, teknologi tepat guna mutlak diterapkan untuk menangani sampah. Jika hanya ditumpuk, tak menutup kemungkinan persoalan akan terulang kembali. Pihaknya meminta pertanggungjawaban pihak terkait atas musibah di Bantar gebang tersebut. Timbunan sampah di TPA Bantargebang, Bekasi, Jumat, dini hari longsor dan menewaskan dua orang, yakni Masiyah dan Iwan serta melukai tiga korban lainnya yaitu Mudi, Abi dan Yana. "Para korban adalah pemulung yang tengah mengais ampah di lokasi kejadian. Sampai saat ini longsoran sampah tersebut digali dengan alat berat untuk mencari kemungkinann masih ada korban lain yang tertimbun," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol I Ketut Untung Yoga Ana, di Jakarta, Jumat. Polres Bekasi juga telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk penanggungjawab pengelolaan TPA Bantargebang, katanya. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Rama Budi, memperkirakan longsoran sampah di TPA Bantargebang pada Jumat (8/9) dinihari itu terjadi karena kondisi tanah di lokasi pembuangan tersebut masih labil. "Longsoran sampah itu terjadi di zona aktif yang memang tanahnya belum stabil," katanya. Dijelaskannya, peristiwa yang terjadi sekitar Pukul 00.30 WIB itu bermula ketika truk sampah mulai menurunkan muatan setinggi 13 meter. Pada saat itu sejumlah pemulung langsung menyerbu sampah yang baru diturunkan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006