Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) menyebut kemudahan visa dan tiket penerbangan langsung dari dan ke negara tujuan dapat meningkatkan kunjungan wisata.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) ASITA Nunung Rusmiati mengatakan, pemberlakuan bebas visa menjadi pertimbangan utama para wisatawan dalam dan luar negeri saat memilih destinasi wisata yang akan dikunjungi.

"Visa itu sangat penting, jadi memudahkan, kayak misalnya Iran, kita ngajuin langsung diberi," ujar Nunung saat berbincang dengan ANTARA di Jakarta, Kamis.

Pertimbangan kedua, lanjut Nunung, terkait dengan tiket penerbangan. Adanya transportasi yang terkoneksi langsung dengan negara tujuan dapat membuat paket wisata menjadi lebih murah.

Menurut Nunung, tiket penerbangan memiliki porsi yang cukup besar untuk menentukan harga paket wisata.

"Direct flight itu sangat penting, karena dari paket itu 60 persen itu dari harga tiket. Makanya saya selalu bicara setiap ada kerja sama, dengan Iran, Uzbekistan maupun yang lain-lain, lagi-lagi itu soal direct flight," kata Nunung.

Nunung mengatakan, ASITA dan agen perjalanan wisata Iran baru saja menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait dengan pengembangan pariwisata kedua negara.

Para wisatawan Indonesia, sebut Nunung, diharapkan dapat melakukan kunjungan ke Iran dengan memberikan berbagai kemudahan yang diberikan seperti bebas visa serta rencana penerbangan langsung dari Jakarta ke Teheran dan Denpasar ke Teheran.

Pemerintah Iran memberlakukan bebas visa bagi wisatawan dari 28 negara, termasuk Indonesia sejak Februari 2024. Kebijakan ini dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Iran, khususnya setelah pandemi COVID-19.

Lebih lanjut, Nunung menyampaikan, terbukanya hubungan pariwisata Indonesia antara kedua juga dapat memberi keuntungan bagi Indonesia.

"Mereka pasti ingin orang Indonesia datang ke Iran, tapi buat saya siapa pun yang mau bertandatangan dengan ASITA, mereka juga harus mau datang ke Indonesia," ucap Nunung.

Sementara itu, Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan kementerian/lembaga terkait Indonesia untuk memperoleh izin penerbangan langsung antara Indonesia dan Iran.

Ia sudah bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dan mendapat informasi bahwa MoU tersebut sudah dalam tahap finalisasi.

"Sedang memfinalisasi langkah administrasi untuk memperoleh izin penerbangan langsung antara Iran dan Indonesia," kata Boroujerdi.

Baca juga: Asita Bali catat transaksi BBTF 2024 berpotensi tembus Rp8 triliun
Baca juga: Asita Sulsel tawarkan paket snorkling Pulau Makassar di MTF 2024
Baca juga: Air Arabia jajaki penerbangan Lombok-Jeddah Arab Saudi

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024