...Kementerian Perindustrian tetap konsisten untuk terus menjalankan kebijakan strategis dalam upaya pengembangan industri TPT nasional yang berdaya saing global,
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian melakukan berbagai upaya proaktif untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di industri tekstil dan produk tekstil (TPT), sehingga bisa menaikkan kinerja sektor tersebut.
 
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan hal itu dilakukan mengingat industri TPT merupakan sektor yang mendapat prioritas pengembangan karena memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
 
"Meskipun industri TPT sedang menghadapi tantangan, bukan berarti kita harus pesimis. Kementerian Perindustrian tetap konsisten untuk terus menjalankan kebijakan strategis dalam upaya pengembangan industri TPT nasional yang berdaya saing global," katanya.
   
Menurut dia, sebagai sektor padat karya, industri TPT terus membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah masif, serta memiliki kompetensi yang sesuai kebutuhan.
 
Oleh karena itu melalui satuan kerja di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), pihaknya menyelenggarakan Diklat 3in1 sebagai strategi proaktif untuk memenuhi kebutuhan industri TPT yang dalam program ini memberikan pelatihan, sertifikasi, serta penempatan kerja.

Baca juga: Kemenperin tak ingin pemajuan beberapa sektor turunkan kontribusi TPT
 
Kepala BPSDMI Kemenperin Masrokhan menyampaikan salah satu program Diklat 3in1 yang digelar yakni pelatihan operator sewing yang dilakukan bersama dengan PT Globalindo Intimates.
 
"Diklat ini kami dorong untuk bisa menjalin kerja sama dengan industri. Contohnya adalah Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta berkolaborasi dengan PT Globalindo Intimates,” katanya.

Ia mengatakan PT Globalindo Intimates merupakan produsen pakaian dalam wanita yang telah menembus pasar ekspor. Perusahaan yang didirikan sejak 2008 ini memiliki luas pabrik sekitar 32.000 meter persegi dengan total karyawan mencapai 3.600 orang.
 
Menurutnya diharapkan melalui program proaktif ini, kebutuhan SDM industri TPT dalam negeri bisa terpenuhi, sehingga kontribusi sektor tersebut terhadap devisa negara terus meningkat.

Baca juga: Kemenperin: IKI Juni tetap ekspansif, hanya tekstil yang melemah
 
Pada triwulan I tahun 2024, industri TPT mampu menyumbang sebesar 5,84 persen terhadap PDB sektor manufaktur, serta memberikan andil terhadap ekspor nasional sebesar 11,6 miliar dolar AS dengan surplus mencapai 3,2 miliar dolar AS
 
Industri TPT juga merupakan sektor padat karya dengan tenaga kerja lebih dari 3,98 juta orang atau memberikan kontribusi sebesar 19,47 persen terhadap total tenaga kerja di sektor manufaktur pada 2023.

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024