Dokumen ini akan menjadi naskah yang mencatatkan berbagai pemikiran, capaian, dan tantangan sebagai sumber inspirasi dalam menghadirkan inisiatif baru untuk mempercepat implementasi Agenda 2030 melalui penerapan SDGs di enam tahun waktu yang tersisa
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan ajang temu Wali Kota Dunia lewat International Mayors Forum (IMF) 2024 menjadi peluang untuk tukar pengalaman di bidang lingkungan kota yang  tangguh, adaptif, dan inklusif di tengah isu perubahan iklim.

"Telah disimpulkan pertemuannya adalah terkait dengan ekonomi, lingkungan dan ketahanan kota, dan pengalaman lainnya yang nanti akan dilanjutkan dibahas di Toyota City, Jepang," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
 
IMF 2024 yang berlangsung sejak 2 Juli lalu hingga 4 Juli ini diikuti lebih dari 200 peserta dari 33 negara dan 63 pemerintah kota di kawasan Afrika, Asia Pasifik, Amerika Latin, dan Asia Barat. Ini merupakan forum bertukar pikiran dan pengalaman antarkota di dunia yang menyoroti urgensi pembangunan berkelanjutan.
 
Secara khusus, para peserta IMF 2024 berjanji untuk mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor pendukung meliputi sistem pangan, akses dan keterjangkauan energi, konektivitas digital (termasuk kecerdasan buatan), pendidikan, lapangan kerja dan perlindungan sosial, serta perubahan iklim.
 
Para peserta juga menegaskan komitmen terhadap Agenda 2030 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di tengah pesatnya urbanisasi, kendala ekonomi, meningkatnya kesenjangan, meningkatnya tantangan lingkungan, meningkatnya frekuensi, serta magnitudo bencana alam yang semakin meningkat.
 
Komitmen bersama yang dituangkan ke dalam Deklarasi Jakarta ini nantinya diwujudkan masing-masing kota partisipan melalui tata kelola pada setiap tingkatan baik horisontal maupun vertikal, inovasi lokal, kebijakan dan pembiayaan terintegrasi, transformasi digital, inklusivitas ekonomi, praktik lingkungan, pendekatan sinergis, dan keterlibatan komunitas.
 
"Dokumen ini akan menjadi naskah yang mencatatkan berbagai pemikiran, capaian, dan tantangan sebagai sumber inspirasi dalam menghadirkan inisiatif baru untuk mempercepat implementasi Agenda 2030 melalui penerapan SDGs di enam tahun waktu yang tersisa," ujar Heru.
 
Dia mengatakan perwakilan PBB yang hadir dalam forum diharapkan dapat menyuarakan aspirasi dan pemikiran yang dihasilkan pemimpin kota pada penyelenggaraan IMF 2024, antara lain dalam agenda The Summit of the Future pada September tahun ini, serta pada the fourth International Conference on Financing for Development di Spanyol pada tahun depan.
 
Pada kesempatan itu, Heru kemudian menyerahkan mandat pada Toyota City, Jepang sebagai tuan rumah perhelatan IMF 2025.
 
"Semua kota di dunia ini punya kebudayaan dan ciri khas masing-masing. Meskipun demikian, kami dari Toyota City memiliki keinginan supaya bisa melakukan yang terbaik untuk kepentingan generasi berikutnya. Jadi harapan saya, Toyota City dapat melanjutkan misi ini," demikian kata Wali Kota Toyota City Toshihiko Ota.
 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024