Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Muhammad Rizal mengusulkan agar pemerintah memperbanyak penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya pengonsumsian gula, garam, dan lemak (GGL) secara berlebih.

Menurut Rizal, langkah memperbanyak penyuluhan itu juga perlu diikuti dengan keberadaan regulasi yang mendukung.

"Penyuluhan yang lebih banyak, juga dengan regulasi yang kita miliki atau ada perubahan-perubahan, kita lakukan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat Panitia Kerja (Panja) Pengawasan Konsumsi GGL di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Anggota DPR: Libatkan konselor sebaya edukasi bahaya GGL berlebih

Menurut dia, penyuluhan itu berperan penting dalam menyadarkan masyarakat mengenai ancaman penyakit tidak menular, mulai dari diabetes, hipertensi, hingga kanker dan penyakit jantung apabila mereka mengonsumsi gula, garam, dan lemak dalam kadar yang berlebihan.

Ia menyampaikan masyarakat perlu diedukasi untuk membatasi pengonsumsian gula, garam, dan lemak sedini mungkin, karena sebagian besar penyakit akibat konsumsi GGL berlebih bermunculan pada saat seseorang memasuki usia 40 tahun ke atas.

"Dengan demikian, masyarakat mulai menyadari bahwa ini (konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan) ada bahayanya, karena kita baru tersadar di umur 40 ke atas," ujar dia.

Persoalan bahaya pengonsumsian gula, garam, dan lemak secara berlebihan merupakan salah satu hal yang disoroti oleh Komisi IX, terutama melalui Panja Pengawasan Konsumsi GGL.

Sebelumnya, anggota Komisi IX DPR RI Darul Siska menyarankan DPR RI agar membentuk panitia khusus (Pansus) dengan anggota yang berasal dari lintas komisi untuk menangani persoalan konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) yang berlebihan.

"Karena ini multisektor yang menanganinya, saya menganggap bahwa Panja ini tidak cukup. Saya bersaran ini harus ada Pansus yang lintas komisi," kata Darul.

Setelah dibentuk, kata dia, Pansus tersebut dapat berperan memantau secara terus menerus penanganan konsumsi gula, garam, dan lemak yang berlebih oleh pemerintah.

Baca juga: Anggota DPR usul bentuk pansus lintas komisi atasi masalah GGL

Baca juga: Dokter anjurkan masyarakat konsumsi GGL sesuai kebutuhan tubuh

Lebih lanjut, Darul Siska menjelaskan saat ini panitia khusus itu penting untuk dibentuk, karena terdapat kecenderungan penyakit yang ditimbulkan oleh GGL, seperti diabetes melitus hingga kanker mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

"Ada kecenderungan penyakit yang ditimbulkan GGL meningkat dari tahun ke tahun, apalagi tingkat literasi masyarakatnya rendah," ujar dia.

Selain pembentukan pansus, Darul Siska juga menyarankan agar pemerintah menghadirkan program kampanye nasional mengenai waspada terhadap pengonsumsian gula, garam, dan lemak berlebih.

"Perlu program kampanye nasional bagaimana kita mewaspadai atau meningkatkan literasi masyarakat terhadap GGL," kata dia.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024